PERBEDAAN PERUBAHAN LAJU ALIR DAN PH SALIVA SETELAH BERKUMUR LARUTAN DAUN BINAHONG (ANREDERA CORDIFOLIA)DAN LARUTAN DAUN KEMANGI (OCIMUM SANCTUM L)

Saliva mempunyai tingkat keasaman yang berubah-ubah, dimana pH asam memudahkan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan proses demineralisasi. Laju saliva yang rendah juga meningkatkan risiko karies karena kecepatan sekresi saliva yang menurun mempengaruhi pH semakin turun. Menjaga keseimbangan saliva dalam mulut dapat dilakukan melalui stimulasi mekanik dalam bentuk berkumur menggunakan bahan alami contohnya larutan daun binahong dan larutan daun kemangi. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan laju alir dan pH saliva setelah berkumur larutan daun binahong dan larutan daun kemangi.Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen, rancangan quasi experimental dengan pretest dan postest dua kelompok subjek. Sampel berjumlah 60 orang Ibu PKK Dusun Glendang dengan teknik pengambilan acak sederhana. Laju alir saliva ditampung dalam wadah berukuran 20 ml sedangkan pH saliva diukur menggunakan pH meter digital skala 0-14. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon dilanjutkan uji Mann Withney.Hasil uji Wilcoxon laju alir dan pH saliva sebelum dan setelah perlakuan menunjukkan terdapatnya perbedaan yang bermakna dimana nilai p-value 0,000