ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN POST PARTUM SECTIO CAESAREA DENGAN FOKUS STUDI RISIKO GANGGUAN PERLEKATAN PADA IBU DAN BAYI BBLR DI RSU Prof. Dr MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO

Ibu post partum atau dikenal dengan istilah nifas adalah suatu periode dalam minggu-minggu pertama setelah kelahiran. Pada periode ini ibu post partum rentan sekali terhadap masalah psikologis, terlebih lagi jika melahirkan secara sectio caesarea. Ibu mengalami tiga tahap post partum, antara lain taking in, taking hold, dan letting go. Pada tahap taking in yang terjadi selama 1-2 hari, ibu pada umumnya pasif dan tergantung, perhatiannya tertuju pada kekhawatiran akan tubuhnya. Sehingga hal ini akan memengaruhi kedekatan ibu dan bayi, terlebih lagi jika bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yang membutuhkan perhatian lebih. Risiko gangguan kedekatan ibu dan bayi dalam diagnosa keperawatan dikenal dengan istilah risiko gangguan perlekatan, Sehingga pencegahan agar ibu dan bayi tidak ada gap perlu dilakukan. Salah satunya yaitu dengan melakukan metode Kanguru Mother Care (KMC). Dengan metode ini diharapkan ikatan ibu dan bayi dapat terjalin dengan baik. Selain itu, untuk memfasilitasi ibu post partum dalam hal merawat bayinya, perlu dilakukan pendidikan kesehatan perawatan bayi oleh perawat bertujuan agar ibu dapat melaksanakan perawatan bayi secara mandiri di rumah nantinya