ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI TRANSURETHRAL RESECTION OF THE PROSTATE (TURP) PADA TN. S DAN TN. WDENGAN FOKUS STUDI NYERI DI RSUD TIDARKOTA MAGELANG

ABSTRAKPenyebab utama Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) adalah proses penuaan. Pada usia yang semakin tua, kadar testosteron menurun sedangkan kadar esterogen mengalami peningkatan yang akan menyebabkan massa prostat menjadi lebih besar dan terjadi Benigna Prostat Hiperplasia (Purnomo, 2011). Penyelesaian masalah pada pasien BPH adalah dengan tindakan pembedahan transurethral resection of the prostate (TURP) (Purnomo, 2011). Dampak dari dilakukanya TURP menyebabkan kerusakan jaringan karena reseksi pembedahan sehingga akan timbul masalah nyeri (Guyton & Hall, 2008). Cara mengatasi nyeri adalah dengan tindakan manajemen nyeri. Pengelolaan yang berkualitas akan memberi pengaruh pada pasien sehingga nyeri tidak menimbulkan dampak lain yang lebih buruk.Tujuan penelitian ini adalah Menggambarkan Asuhan Keperawatan klien Transurethral Resection of the Prostate (TURP) dengan Fokus Studi Nyeri. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu menggambarkan tentang proses asuhan keperawatan dengan memfokuskan pada salah satu masalah penting dalam kasus yang dipilih. Hasil dari penelitian didapatkan selama 3x24 jam adalah masalah teratasi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Mengingat dampak lain yang timbul akibat pengelolaan nyeri yang buruk maka perawat perlu memberikan perhatian yang lebih terhadap manajemen nyeri dengan memperhatikan kebutuhan sesuai dengan kondisi setiap pasien.Kata kunci : Benigna Prostat Hiperplasia, Trasurethral Resection of the Prostate (TURP), Nyeri, Manajemen Nyeri