ASUHAN KEPERAWATAN NY. N DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA TUBERKULOSIS PARUDI RSUD TIDAR MAGELANG

Tuberculosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar infeksi TB menyebar lewat udara, melalui terhirupnya nucleus droplet yang berisikan organisme basil tuberkel dari seorang yang terinfeksi (Price & Willson, 2006). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, insidensi di Indonesia tahun 2015 terdapat 460.000 kasus Tuberkolusis baru per tahun. Kasus tersebut naik menjadi 1.000.000 kasus baru per tahun dibandingkan tahun 2014. Persentase jumlah kasus di Indonesia adalah 10% terhadap seluruh kasus di dunia sehingga menjadi negara dengan kasus terbanyak kedua bersama dengan Tiongkok. India menempati urutan pertama dengan persentase kasus 23% terhadap prersentase yang ada di seluruh dunia (WHO, 2015).Menurut Dinas Kesehatan Jawa Tengah (2015) terdapat 18.771 penemuan kasus TB dengan BTA+ di Jawa tengah dan kasus TB sebanyak 29.837 kasus. Jawa Tengah termasuk dalam jumlah kasus tertinggi ketiga dengan jumlah penduduk yang besar setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan. Kasus baru BTA+ di tiga provinsi tersebut hampir sebesar 40% dari jumlah seluruh kasus baru di Indonesia (Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2015).2Di Kota Magelang Penemuan penderita baru BTA+ di Kota Magelang pada tahun 2015 sebanyak 150 penderita sehingga didapat Angka penemuan kasus TB baru BTA+/CDR sebesar 116,28%, meningkat bila dibandingkan angka CDR tahun 2013 yang sebesar 78,05%, maupun CDR tahun 2012 yang sebesar 96,85%. (Departemen Kesehatan, 2015).Data prevalensi penderita Tuberkolusis yang di rawat di bangsal dalam di RSUD Tidar Magelang meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 adalah sebanyak 101 kasus. Kasus tertinggi berada di bulan Oktober yaitu sebanyak 22 kasus dan terendah pada bulan Juli yaitu 3 kasus dengan angka kematian 5 kasus. Tahun 2015 terdapat 124 kasus pasien tuberkolusis paru. Kasus tertinggi pada bulan November sebanyak 25 kasus dan terendah pada bulan Juni sebanyak 5 kasus dengan angka kematian 6 kasus. Tahun 2016 terhitung dari bulan Januari sampai Oktober sebanyak 130 kasus dengan kasus tertinggi di bulan April yaitu sebanyak 24 kasus terendah pada bulan Februari sebanyak 6 kasus dengan angka kematian 3 kasus (Rekam Medik RSUD Tidar Magelang, 2016).Penyakit tuberkolusis dapat menyebabkan masalah bersihan jalan nafas yang tidak efektif. Hal itu dikarenakan penyakit tuberkolusis menyebar melalui percikan dahak orang yang terinfeksi basil tuberkolusis. Bakteri menyebar melalui jalan nafas menuju alveoli lalu berkembang biak. Tubuh mengalami respon inflamasi. Neutrofil dan makrofag melakukan aksi fagositosis (menelan bakteri), sementara limfosit spesifik-tuberkulosis menghancurkan (melisiskan) basil dan jaringan normal.3Reaksi jaringan ini mengakibatkan terakumulasinya sputum dijalan nafas. Jika produksi sputum yang terbentuk kental dan berlebih akan menurunkan penurunan kempuan batuk efektif sehingga sputum akan menumpuk dijalan nafas. Hal inilah yang menimbulkan gangguan pernafasan dengan masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas (Smeltzer dan Bare, 2002)