ASUHAN KEPERAWATAN NYERI PADA NY.ZDENGAN KANKER PAYUDARA DI BANGSAL FLAMBOYANRSUD TIDAR KOTA MAGELANG

Kesehatan merupakan faktor penting dalam kehidupan seorang. Baik sehat secara fisik, mental maupun sosial sehingga seseorang itu dapat hidup dengan sejahtera dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Kita tidak boleh meremehkan kesehatan badan kita. Banyak orang memiliki berbagai keluhan kesehatan akibat tidak memperdulikan kesehatannya. Masalah kesehatan menjadi topik yang tidak kalah pentingnya. Masalah kesehatan merupakan suatu masalah yang kompleks dimana saling berkaitan dengan masalah yang berasal dari luar masalah kesehatan itu sendiri. Banyak penyakit yang sering dijumpai saat ini salah satunya adalah penyakit kronis dan cenderung menyebabkan kematian. Salah satu contohnya adalah penyakit kanker (Depkes, 2011).Perhatian terhadap penyakit tidak menular semakin meningkat seiring meningkatnya frekuensi kejadian penyakit di masyarakat. Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia. Kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali (Hawari,2004). Terdapat berbagai macam jenis kanker, salah satunya adalah kanker2payudara. Kanker payudara adalah momok menakutkan terutama bagi para wanita, karena payudara merupakan salah satu organ yang menjadi identitas dari kesempurnaan seorang wanita (P, Maulia .M.I dan Hartini, N., 2012).Kanker payudara merupakan penyakit dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel jaringan payudara (Novianti dan Purnami, 2012). Kanker payudara adalah jenis kanker yang dapat menyerang siapa saja baik kaum wanita maupun pria, tetapi prevalensinya lebih banyak menyerang pada wanita (Soemitro (2012). Sampai saat ini masih menjadi salah satu masalah besar baik di Indonesia maupun Negara lainnya (Rasjidi, 2010).Menurut World Health Organization (WHO) (2013), insidens kanker pada tahun 2008 sampai 2012 mengalami peningkatkan dari 12,7 juta kasus meningkat menjadi 14,2 juta kasus. Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di dunia setelah penyakit kardiovaskular. Diperkirakan pada tahun 2030 insidens kanker akan meningkat mencapai 26 juta orang dan sebanyak 17 juta orang meninggal akibat kanker (Depkes RI,2015). Menurut Riskesdas (2013) Insidens kanker payudara sebesar 40 per 100.000 perempuan. Angka kejadian kanker payudara di Indonesia diperkirakan terdapat 61.682 orang. Jumlah penderita kanker payudara di Provisi Jawa Tengah sebesar 4.761orang. Sekitar 832 kasus kanker payudara terdapat di daerah Semarang. Resiko kanker payudara meningkat sesuai bertambahnya usiabahkan usia muda tidak menjamin aman dari kanker payudara.3Berdasarkan studi pendahuluan tanggal 17 November 2016 di Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Kota Magelang, kasus kanker payudara pada tahun 2014 di bangsal bedah sebesar 40 kasus, dan meningkat pada tahun 2015 yaitu sebesar 47 kasus, sedangkan pada tahun 2016 sampai bulan oktober sama yaitu sebanyak 47 kasus kanker payudara. Penderita kanker payudara, rata-rata berumur 45 tahun ke atas dan mendapatkan beberapa terapi, seperti pembedahan dan terapi kombinasi.Tidak ada satu pun penyebab yang spesifik terjadinya kanker payudara, tetapi terdapat beberapa faktor penyebab yang mempengaruhi terjadinya kanker payudara diantaranya: Faktor umur, riwayat kanker payudara, gaya hidup tidak sehat (mengkonsumsi alkohol) dan masih banyak lagi (Mulyani dan Nuryani, 2013). Bertambahnya usia merupakan salah satu faktor risiko paling kuat untuk kanker payudara. Meskipun kanker payudara dapat terjadi pada wanita muda, secara umum merupakan penyakit penuaan. Sebagian besar kanker payudara yang didiagnosis adalah setelah menopause dan sekitar 75% dari kasus kanker payudara terjadi setelah 50tahun (National Breast and Ovarian Cancer Centre, 2009).Kanker Payudara memiliki beberapa gejala awal seperti terasa nyeri, terdapat benjolan yang mana keluar cairan dan darah dan gejala abnormal lainnya. Tetapi sering kali wanita mengabaikan gejala tersebut. Banyak penderita kanker payudara datang ke rumah sakit dengan kondisi stadium lanjut dikarenakan penderita tidak merasa adanya perubahan dengan kondisi payudaranya. Kegagalan penemuan secara dini kanker payudara dapat terjadi4dikarenakan kurangnya pengetahuan atau informasi yang diperoleh masyarakat. Salah satu deteksi dini yang dapat dilakukan adalah dengan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) (Oemiati, Rahajeng, dan Kristanto, 2011). Pemerikssaan payudara sendiri (SADARI) bertujuan untuk mendapatkan tanda kanker payudara pada stadium yang lebih dini (down staging) serta semakin awal kanker ditemukan semakin murah biayanya (Manuaba, 2010). Dengan SADARI ini perempuan dapat melakukannya secara mandiri tanpa mengeluarkan biaya untuk melakukannya serta dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan adanya suatu benjolan yang tidak normal pada payudara. Tetapi sebagian besar masyarakat Indonesia masih enggan melakukannya karena kurangnya motivasi untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri dikarenakan mereka merasa takut apabila setelah melakukan pemeriksaan payudara sendiri, perempuan menemukan suatu benjolan yang tidak normal pada payudaranya. Hal tersebut sebenarnya dapat membantu seorang perempuan mendapatkan terapi pengobatan dan melakukan pembedahansecepat mungkin sebelum kanker menjadi stadium lanjut (Soemitro, 2012).Galgut (2010) menyatakan, seiring dengan berkembangnya teknologi di dunia medis, terdapat beberapa pengobatan yang dilakukan untuk kanker payudara seperti melakukan pembedahan dan pengobatan terapi. Setiap jenis pengobatan dan pembedahan terhadap penyakit ini dapat menyebabkan masalah baik fisiologis maupun psikologis. Terdapat beberapa jenis pembedahan kanker payudara antara lain lumpektomi yaitu operasi yang5hanya menghilangkan benjolan payudara dan beberapa jaringan normal disekitarnya. Kemudian Mastektomi yang mana merupakan pengobatan kanker payudara dengan cara mengangkat seluruh jaringan payudara. Efek jangka panjang dari dari terapi pengobatan dan pembedahan pun berpengaruh sangat besar terhadap kualitas hidup karena rasa sakit (Nyeri) dan ketidaknyamanan lainnya