FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANKEJADIAN LESI PRA KANKER DI PUSKESMAS WILAYAHKERJA KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2016

ABSTRAKAlfi Fadillah1, Christin Hiyana Tungga Dewi2, Masini3Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian lesi pra kanker di Puskesmas wilayah Kabupaten Temanggung tahun 2016.hal + tabel + bagan + lampiranData WHO menunjukkan 490.000 perempuan didunia setiap tahun didiagnosa terkena kanker serviks dan 80% berada di negara berkembang termasuk Indonesia. Di Indonesia diperkirakan setiap hari muncul 40- 45 kasus baru, 20-25 orang meninggal karena kanker serviks (Desby, 2015). Penyebab kanker serviks adalah inveksi Human Papilloma Virus (dr Rasidi, 2010). Faktor resiko penyebab lesi pra kanker diantaranya adalah hubungan seksual, merokok, penggunaan kontrasepsi oral, usia dan paritas.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian lesi pra kanker di wilayah Puskesmas Kabupaten Temanggung tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain yang cross sectional. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus Slovin. Sampel penelitian ini berjumlah 255 wanita yang diambil dari 8 puskesmas yang telah melaksanakan pemeriksaan IVA di Kab. Temanggung.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 255 responden (100%) terdapat 153 responden (60,0%) mempunyai lesi pra kanker positif. Faktor berdasarkan kelompok umur menunjukkan adanya hubungan dengan nilai p value 0,000. Faktor merokok juga menunjukkan adanya hubungan dengan nilai p value 0,000. Tingginya angka kejadian hubungan seksual pertama yang terlalu dini juga menunjukkan adanya hubungan dengan nilai p value 0,001. Penggunaan kontrasepsi hormonal juga berpengaruh dengan hasil uji statistik menunjukkan p value 0,034. Faktor risiko paritas menunjukkan tidak ada hubungan dengan dengan nilai p value 0,208.Pendidikan kesehatan tentang faktor risiko yang dapat memengaruhi kejadian lesi pra kanker seperti faktor usia, merokok, kontrasepsi hormonal, hubungan seksual dan paritas sebaiknya diketahui masyarakat agar dapat menjadi sebuah kewaspadaan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkaji faktor penyebab yang lebih banyak dengan desain penelitian case control dan menggunakan data primer