ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS DI BANGSAL FLAMBOYANRSUD KABUPATEN TEMANGGUNG

Gaya hidup yang semakin modern membuat masyarakat khususnya di Indonesia mengikuti perkembangan jaman tanpa memperhatikan kesehatannya. Gaya hidup yang tidak sehat, pola makan yang tidak baik seperti kebiasaan mengkonsumsi makanan manis dan berlemak, serta menurunnya aktivitas dapat memicu timbulnya penyakit Diabetes Melitus.Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin secara relative maupun absolut (Nasution, 2009 dalam Handoyo, Imron, dan Maryani, 2013).Menurut World Health Organization (WHO), Indonesia menempati urutan ke empat terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus dengan prevalensi 8,6% dari 230 juta jiwa totalpenduduk sedangkan posisi urutan diatasnya yaitu India, China danAmerika Serikat. WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang DMdi Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Dari laporantersebut menunjukkan jumlah penyandang DM diprediksikan meningkat sebanyak 2-3kali lipat pada tahun 2030 (PERKENI, 2011 dalam Endriyanto, 2014).Prevalensi diabetes melitus tergantung insulin di provinsi jawa tengah pada tahun 2012 sebesar 19.493 jiwa. Prevalensi tertinggi adalah kabupatensemarang sebesar 6.419 jiwa. Sedangkan prevalensi kasus DM tidak tergantung insulin yaitu 181.543 jiwa. Prevalensi tertinggi adalah kota magelang sebesar 9.546 jiwa. Angka kejadian penyakit Diabetes Melitus terbilang tinggi karena menduduki peringkat kedua setelah penyakit hipertensi sebesar 544.771 jiwa (profil kesehatan provinsi jawa tengah, 2012:38).Sedangkan Prevalensi diabetes melitus di kabupaten Temanggung dalam profil kesehatan provinsi jawa tengah tahun 2012 (p. 255) menempati peringkat kedua setelah hipertensi dengan penderita NDDM sebesar 4.380 jiwa dan IDDM sebesar 463 jiwa.Menurut data pervalensi RSUD Temanggung tahun 2014, jumlah pasien IDDM rawat jalan yaitu 14 jiwa dan tidak ada pasien rawat inap. Sedangkan pasien NIDDM yaitu 3.270 rawat jalan dan 333 rawat inap.Penyebab diabetes melitus bermacam-macam. Meskipun berbagai lesi dengan jenis yang berbeda akhirnya akan mengarah pada insufisiensi insulin, tetapi determinan genetik biasanya memegang peranan penting pada mayoritas penderita diabetes melitus (Price dan Wilson, 2005). Dampak apabila tidak diatasi dari penyakit diabetes melitus akan menimbulkan beberapa penyakit seperti penyakit mata (retinopati), nefropati, neuropati, infeksi pada kaki yang mengakibatkan ulkus, ketoasidosis diabetik, dan koma hiperosmolar nonketotik (Davey Patrick, 2005, p.268-270).Perubahan Gaya hidup yang lebih sehat sangat berperan penting dalam proses penyembuhan diabetes melitus. Namun, seringkali pasien seolah tidak pernah peduli akan kesehatannya dan sulit untuk menyadari tentang penyakitnyasehingga timbul komplikasi-komplikasi dari penyakit diabetes melitus. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya dampak dari diabetes melitusyaitu dengan pengawasan diit yang tepat serta pemberian insulin sesuai dosis yang telah ditentukanagar tidak terjadi hiperglikemi atau hipoglikemi. Melakukan aktivitas sederhana dengan rutin dapat membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh contohnya jalan santai minimal 30 menit sehari, latihan fisik untuk menurunkan berat badan dan senam sederhana, melakukan aktivitas rutin dirumah seperti menyapu, naik turun tangga, serta berkebun. Perawatan diri terutama pada kaki juga sangat penting untuk mencegah terjadinya luka yang nantinya dapat menimbulkan ulkus sehingga sulit untuk disembuhkan, perawatan diri tersebut antara lain dengan tidak memakai sepatu yang ketat, menjaga kebersihan kaki, dan bersikap hati hati agar tidak terjadi luka pada kaki