ASUHAN KEPERAWATAN POST SECTIO SESAREA DENGAN INDIKASI SEROTINUS PADA NY. S DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHTEMANGGUNG

Angka kematian ibu di Jawa Tengah dari tahun 2011-2013 terus meningkat. Laporan pada tahun 2013 angka kematian ibu adalah 118,62/100.000 kelahiran hidup, hal ini mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan angka kematian ibu pada tahun 2012 sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi pada tahun 2013 yaitu 10,41/1000 kelahiran hidup (profil kesehatan jateng , 2013)Ada dua cara persalinan yaitu persalinan lewat vagina yang lebih dikenal dengan persalinan alami dan persalinan caesar atau sectio caesarea yaitu tindakan operasi untuk mengeluarkan bayi dengan melalui insisi pada dinding perut dan didnding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram (Wiknjosatro, 2007).Tindakan sectio caesarea merupakan pilihan utama bagi tenaga medis untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ada beberapa indikasi untuk dilakukan tindakan sectio caesarea adalah Gawat janin, DiproporsiSepalopelvik, Persalinan tidak maju, PlasentaPrevia, Prolapsus tali pusat, Mal presentasejanin/ Letak Lintang (Norwitz E & Schorge J,2007), Panggul Sempit dan Preeklampsia(Jitowiyono S & Kristiyanasari W, 2010).15Data di RSUD Temanggung tahun 2014, angka kejadian sectio sesarea adalah36,4 % / kelahiran hidup dan angka kejadian kelahiran spontan 63,6% / kelahiran hidup. Penyebab terbesar dari sectio sesarea di RSUD temanggung adalah riwayat SC(sectio sesarea) yaitu 12,24 % , sedangkan pre eklamsi 11,58, DKP (disporposi kepala panggul)10,24%, lain-lain 8,68%, letak sungsang 8,68%, pacuan gagal 8,24%, fetal distress 5,56%, plasenta previa 5,12%, letak lintang 3,34%, janin besar 2,33%, riwayat obstetri jelek 2%, serotinus 1,55%, vacum ekstrasi gagal 1,55%, gemeli 1,33%, partus tak maju 1,33%, ruptur uteri 1%, presentasi muka 0,44%, dan yang terakhir lilitan tali pusat 0,22%.Beberapa kerugian dari bedah saesar adalah adanya komplikasi yang dapat terjadi saat tindakan bedah Caesar yaitu cedera kandung kemih, cedera rahim, cedera pada pembuluh darah, cedera pada usus, dan infeksi yaitu : infeksi pada rahim endometritis dan infeksi akibat luka operasi (Depkes RI, 2013).Perawatan klien pada post operasi sectio sesaria harus sangat diperhatikan perawatan luka pada bekas insisi, karena jika klien tidak mendapat perawatan yang baik akan terjadi infeksi .Berdasarakan data yang diperoleh di Indonesia terjadi peningkatan angka bedah Caesar disertai kejadian infeksi luka pasca bedah Caesar sekitar 90% dari morbiditas pasca operasi disebabkan oleh infeksi luka operasi ( Depkes RI, 2013).16Infeksi post operasi sectio sesarea merupakan penyebab kematian ibu. Di Negara berkembang, paling sedikit satu dari sepuluh kematian ibu disebabkan oleh Infeksi post operasi sectio sesarea . Luka pasca nifas masih menjadi kasus umum penyebab infeksi. 80-90% , kasus Infeksi setelah persalinan penyebabnya adalah luka persalinan, mastitis, tromboflebitis dan radang panggul (Varney, 2007).Berdasarkan data diatas dapat kita ketahui bahwa pada post operasi sectio sesarea memiliki banyak resiko yaitu perdarahan , cedera kandung kemih, cedera rahim , cedera pada pembuluh darah, cedera pada usus, dan infeksi. Pencegahan dini dan penatalaksanaan lebih lanjut terhadap kejadian gangguan luka post operasi dapat mengurangi angka kematian ibu