ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI PADA TN.S DIBANGSAL FLAMBOYAN 1 RSUD KABUPATEN TEMANGGUNG

Hipertensi bukan sekadar peninggian tekanan darah, melainkan juga faktor risiko utama gangguan fungsi berbagai organ tubuh seperti otak, ginjal, dan jantung. Semakin tinggi tekanan darah, maka risiko kerusakan organ-organ tubuh semakin melonjak.Hipertensi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastole lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan perubahan pada pembuluh darah ,yang mengakibatkan makin tingginya tekanan darah. (Muttaqin, 2009, p. 262).Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika dibiarkan,penyakit ini dapat mengganggu fungsi organ-organ lain. (Rinkesdas, 2013)Sekitar 20% populasi orang dewasa mengalami hipertensi,lebih dari 90% diantaranya mereka menderita hipertensi yang tidak dapat ditentukan penyebab medisnya atau disebut hipertensi esensial atau primer. Sisanya 10% mengalami kenaikan tekanan darah dengan penyebab tertentu atau hipertensi sekunder, seperti penyempitan arteri renalis ataupenyakit parenkim ginjal, disfungsi organ, tumor dan kehamilan (Muttaqin, 2009, p.262). Data World Health Organization (WHO) tahun 2008 menunjukkan, di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementrian Kesehatan (2013),sekitar 26,5% kasus hipertensi ada di masyarakat. Prevalensi hipertensi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 9,5%. (Rinkesdas, 2013). Sedangkan prevalensi hipertensi di kabupaten Temanggung tahun 2014, jumlah pasien hipertensi esensial rawat inap 354 orang dan rawat jalan berjumlah 4640 orang, sedangkan jumlah pasien hipertensi nonesensial rawat inap berjumlah 202 orang dan rawat jalan berjumlah 35 orang. Tiap tahunnya, 7 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat hipertensi. Problem kesehatan global terkait hipertensi dirasakan mencemaskan dan menyebabkan biaya kesehatan tinggi. (Depkes RI,2010)Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja. Hipertensi tidak secara langsung membunuh penderitanya, melainkan dapat memicu terjadinya penyakit lain. Orang yang mengidap hipertensi selama bertahun-tahun tanpa disadari dapat terjadi kerusakan organ vital yang cukup berat yang bahkan dapat membawa kematian karena meningkatkan resiko penyakit lain yaitu gagal jantung,gagal ginjal dan stroke (Gray,dkk, 2005, p.57).Modifikasi gaya hidup sangat penting dalam mencegah tekanandarah tinggi dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mengobati tekanan darah tinggi. Untuk mencegah dan mengatasi penyakit hipertensi dibutuhkan kesabaran dan kesadaran penderitanya, karena hipertensi dapat disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat dari individu. Pola makan dan hidup yang sehat serta sering memeriksakan tekanan darah secara rutin merupakan pilihan alternative yang sederhana bagi pasien dengan hipertensi.Karena begitu besarnya kasus hipertensi,dalam menanganinya tidak hanya intervensi medis yang perlu dilakukan, akan tetapi intervensi keperawatan dengan penerapan asuhan keperawatan pada hipertensi yang bertujuan menurukan tekanan darah dan pemeliharaan tekanan pada tingkat normal sehingga dapat menurunkan angka mordibitas. Hal ini termasuk program pemeliharaan kesehatan pada hipertensi, pembatasan diet yang ketat,memeriksakan tekanan darah secara rutin, olahraga dan meninggalkan kebiasaan buruk seperti merokok disamping intervensi farmakologi dengan diuretik atau obat anti hipertensi