HUBUNGAN MAYA INDEX DENGANKEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)DI WILAYAH EKSKOTATIF PURWOKERTOKABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2017

AbstrakXIX + 145 halaman: gambar, tabel, lampiranPenyakit DBD merupakan suatu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Kabupaten Banyumas. Jumlah kasus paling banyak di Wilayah Ekskotatif Purwokerto dibandingkan dengan wilayah lain yang ada di Kabupaten Banyumas. Maya Index adalah indikator baru yang digunakan untuk mengestimasi habitat perkembangbiakan larva dengan menggunakan indikator HRI (hygiene risk index) dan BRI (breeding risk index). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Maya Index dengan kejadian DBD di Wilayah Ekskoatip Purwokerto tahun 2017. Besar sampel berdasarkan proporsi kejadian menggunakan metode Purposive Sampling Kasus DBD yang ada di wilayah Ekskotatif Purwokerto. Sepanjang bulan Februari sampai April 2017. Survei jentik di rumah penderita dan masyarakat dengan radius 200 meter . Hasil penelitian yaitu 27 kasus di 12 indeks kasus dengan 249 rumah. Hubungan lemah antara Hygiene Risk Index (HRI) dengan kejadian DBD (R= 0.188 ? = 0.5). Hubungan lemah antara Maya Index dengan kejadian DBD (R = 0.135 < ? = 0.5). Kondisi lingkungan rata-rata pencahayaan dalam rumah 50.515 lux dan luar 383.61 lux, rata-rata suhu dalam ruangan 30.3680C dan luar ruangan 30.7020C, rata-rata kelembaban dalam ruangan 86.216% dan luar ruangan 85.674%. Simpulan dari penelitian ini yaitu tidak ada hubungan antara Maya Index dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Ekskotatif Purwokerto tahun 2017. Dari hal tersebut diharapkan masyarakat rutin (minimal 7 hari sekali) harus membersihkan lingkungan biologi yang meliputi tempat perindukan, tempat peristirahatan dan keberadaan jentik di rumah dan di sekitar rumah.Daftar Bacaan : 37 (2002 - 2017)Kata Kunci : Maya Index, DBDKlasifikasi : -AbstractXIX + 145 pages: images, tables, attachmentsDHF is a contagious disease that is still a health problem in Banyumas Regency. The highest number of cases in the Ekskotatif Purwokerto compared with other regions in Banyumas Regency. The Maya Index is a new indicator used to estimate larvae propagation habitat using HRI (hygiene risk index) and BRI (risk index for breeding). The purpose of this research is to find out the relationship of Maya Index with DHF incidence in the region Ekskotatif Purwokerto of 2017. The sample size is based on the proportion of incidents using the Purposive Sampling Method of DBD Cases in the Ekskotatif Purwokerto. Throughout the month of February to April 2017. Survey larvae in the home of patients and communities with a radius of 200 meters. The results of this study were 27 cases in 12 index cases with 249 houses. The weak association between the Hygiene Risk Index (HRI) and the incidence of DHF (R = 0.188 ? = 0.5). Weak correlation between Maya Index and DBD incidence (R = 0.135 < ? = 0.5). The average environmental conditions of house lighting 50,515 lux and outside 383.61 lux, average indoor temperature 30.3680C and outdoor 30.7020C, average indoor humidity 86.216% and outdoor 85.674%.*wildanilulu10@gmail.com**lagionoabdulwahid@yahoo.com***arifwidyanto74@yahoo.com