Pebedaan pH Saliva Setelah Mengkonsumsi MaduSono Kelingdan Madu Kemasan Pada Siswa SD N Srondol Kulon02

pH saliva adalah derajat keasam basaan saliva yang dinyatakan dalam pH. Madu sono keling dan ada kemasan merupakan bahan konsumtif yang memiliki rasa manis sehingga mempengaruhi pH saliva. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perubahan pH saliva setelah mengkonsumsi madu sono keling dan madu kemasan yang lebih baik untuk dikonsumsi.Penelitian ini menggunakan Quasi Experimental atau Experimental Semu merupakan suatu penelitian dengan adanya suatu perlakuan terhadap kelompok sampel tetapi tidak ada kelompok kontrol (semua kelompok mendapatkan perlakuan sama). Rancangan penelitian ini adalah pre dan post experiment design yaitu gambaran rancangan penelitian sebelum dan sesudah penelitian. Sample dari penelitian ini adalah siswa SD N Srondol Kulon 02 Banyumanik yang berjumlah 28 orang. Pada penelitian ini pH saliva diukur sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk tabel frekuensi.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa madu kemasan lebih berpengaruh dibandingkan madu sono keling. terjadi perubahan selisih pH saliva sample setelah diberi perlakuan, madu sono keling terjadi peningkatan 0,10 ke arah basa dan madu kemasan terjadi penurunan sebesar 0,19 tetapi masih dalam kriteria basa. Bagi pembaca diharapkan untuk menggunakan madu bukan hanya sebagai obat atau kosmetik tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari misalnya makanan khususnya madu sono keling karena dapat mencegah gigi berlubang