PENGARUH PIJAT OKSITOKSIN DAN OKETANI TERHADAPPRODUKSI ASI PADA IBU POST SECTIO CAESARIADI RSUD AMBARAWA

Pada tahun 2016 di RSUD Ambarawa kejadian bayi post sectio caesaria yangdehidrasi, demam 20 bayi/bulan dan bayi yang di fototherapi karena kuning sebesar15 bayi/bulan, hal ini disebabkan Produksi ASI pada ibu Post sectio caesaria belumkeluar. Di ruang bersalin RSUD Ambarawa ibu post SC H.0 masih puasa karenabelum flatus, sedang bayi sudah mulai rawat gabung total dengan ibunya meskipunASI belum keluar, hal ini yang menyebabkan bayi dehidrasi, demam danhyperbillirubin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan produksi ASIpada ibu post sectio caesaria yang dilakukan pijat oksitoksin, pijat oketani danbreastcare di RSUD Ambarawa.Desain penelitian quasi eksperimental dengan rancangan post test only controlgroup design. Sampel adalah ibu post partum sectio caesaria di RSUD Ambarawasecara accidental sampling dengan tehnik random, jumlah 30 orang yang dibagimenjadi 3 kelompok ( 2 kelompok perlakuan dan 1 kelompok intervensi ).Hasil analisa univariat paritas primipara 50%, multipara 50%, umur 20-35tahun 90% dan >35 tahun 10%. Analisa bivariat dengan Kruskal-Wallis testdidapatkan rata-rata produksi ASI pada pijat oksitoksin 117.30cc, pijat oketani 313cc,dan breastcare 63.80cc, (P value : 0,023) yang berarti Ho ditolak, ada pengaruh yangsignifikan antara pijat oksitosin, oketani dan breast care terhadap produksi ASI padaibu post section caesaria di RSUD Ambarawa.Meski sudah banyak cara untuk meningkatkan produksi ASI, tetapi pijatoketani layak dipertimbangkan karena hasilnya yang terbukti efektif. Petugaskesehatan diharapkan dapat melakukan intervensi pijat oketani dan mengajarkannyakepada keluarga sebagai bentuk intervensi yang membantu meningkatkan produksiASI pada ibu post partum