Hubungan antara konsep diri dan perilaku seks pranikah pada siswa SMA Negeri I Kesamben - Blitar

Akibat globalisasi, pandangan remaja terhadap seks telah mengalami pergeseran. Globalisasi peradapan telah mengakibatkan terbentuknya kultur dan gaya hidup, terutama pada kaum muda suatu kelompok usia yang sangat rawan terhadap berbagai perubahan dan pengaruh yang datang dari luar. Homogenitas kultur dan gaya hidup tersebut meliputi pakaian, cara hidup, selera dan persepsi tentang diri dan pergaulan sosial, termasuk juga didalamnya persepsi tentang hubungan seks. Dimana ketika hubungan seks dibelahan dunia lain mengalami desakralisasi (penurunan nilai sakral) dan demoralisasi (penurunan nilai moral), maka persepsi tersebut membentuk persepsi serupa dibelahan dunia yang lain. Karena itu, hubungan seks bebas saat ini menjadi gejala globalisasi yang terasa kian sulit dibentengi program penyadaran moral. Salah satu faktor yang menentukan perilaku seks pranikah adalah Konsep Diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) gambaran mengenai konsep diri pada siswa SMA Negeri I Kesamben Blitar (2) gambaran mengenai perilaku seks pranikah pada siswa SMA Negeri I Kesamben Blitar dan (3) hubungan antara konsep diri dan perilaku seks pranikah pada siswa SMA Negeri I Kesamben Blitar. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling, dengan sampel sebanyak 120 responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala konsep diri dan skala perilaku seks pranikah. Uji konsistensi internal dilakukan dengan penghitungan koefisien korelasi item total (rix). Analisis relialibilitas diukur dengan menggunakan uji keandalan teknik Alpha Cronbach dan dihasilkan koefisien sebesar 0,890 pada skala konsep diri dan 0,806 pada skala perilaku seks pranikah. Hasil penelitian yang dilakukan pada 120 siswa, menunjukkan hasil (1) 56 (46, 67%)siswa memiliki konsep diri positif dan 64 (53,33%) siswa memiliki konsep diri negatif. (2) 77 (64,17%)siswa memiliki perilaku yang menerima terhadap perilaku seks pranikah dan 43 (35,83%) siswa memiliki perilaku yang menolak terhadap perilaku seks pranikah, dan (3) ada hubungan yang negatif antara konsep diri dan perilaku seks pranikah pada siswa SMA Negeri I Kesamben Blitar (r = -0.509, p = 0,00 < 0,05), yang berarti bahwa semakin positif konsep diri yang dimiliki siswa SMA Negeri I Kesamben Blitar, maka persetujuannya terhadap perilaku seks pranikah semakin rendah, dengan kata lain, perilakunya terhadap seks pranikah akan semakin menolak. Koefisien determinan (R2) sebesar 26% ini berarti bahwa perilaku seks pranikah ditentukan oleh konsep diri sebesar 26%, sedangkan 74% ditentukan oleh faktor-faktor lain seperti meningkatnya libido seksualitas, pacaran, kurang informasi tentang seksualitas, penundaan usia perkawinan, tabu larangan, pergaulan yang semakin bebas, dorongan ingin tahu dan ingin mencoba.Dengan demikian, bagi siswa-siswi yang memiliki konsep diri negatif diharapkan dapat meningkatkan konsep dirinya agar menjadi lebih positif. Bagi pihak sekolah (terutama BK) diharapkan dapat memberikan layanan BK yang mampu mengembangkan nomsep diri positif sehingga dapat terhindar dari dampak negatif perilaku seks pranikah