PENGUJIAN KUALITAS MIKROBIOLOGIS AIR SUMUR PASCA GEMPA PADA DAERAH-DAERAH DENGAN INTENSITAS KERUSAKAN TINGGI DIKABUPATENBANTUL

Gempa bumi yang terjadi tanggal 27 Mei 2006 mengakibatkan kerusakan infrastruktur, termasuk sanitasi dan sarana penyediaan air bersih. Kerusakan infrastruktur sanitasi dapat menimbulkan pencemaran air sumur oleh mikroorganisme penyebab penyakit, misalnya Escherichia coli dan Salmonella thypimurium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak gempa terhadap kualitas air dengan menggunakan indikator berupa keberadaan populasi Coliform dan E.coli, tingkat keasaman (pH), serta kandungan klorin (CI) dalam air sumur maupun air minum penduduk di enam kecainatan dengan intensitas kerusakan tinggi di Kabupaten Bantul. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2006 dengan 80 sampel dari enam kecamatan. Pengujian bakteri Coliform dilakukan menggunakan Readycult Coliforms 100. Determinasi dan penghitungan bakteri Coliform dilakukan menggunakan DCLS-agar, sedangkan keasaman dan kandungan klorida ditentukan menggunakan pH dan CI kj.ttest. Dari penelitian ini ditemukan adanya kontaminasi E. coli ATCC 11775 pada air mentah mencapai 67,5 % dari 40 lokasi yang diamati, sedangkan indikasi kontaminasi oleh E. coli0157:H7 ditemukan sebanyak 22,5%. Kontaminasi E.coli ATCC 11775 pada air matang ditemukan mencapai 25% dari 40 lokasi yang diamati, sedangkan indikasi kontaminasi E.coli 0157:H7 ditemukan sebanyak 20%. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Aerobic Plate Count diketahui bahwa kontaminasi E.coli terbesar pada air mentah ditemukan sebanyak 186 CFU/ml di Panjangrejo, akan tetapi ditemukan pula adanya air mentah yang tidak terkontaminasi E.coli yakni di daerah Bawuran dan Panjangrejo. Sedangkan untuk air matang, kontaminasi E.coli terbesar sebanyak 10 CFU/ml ditemukan di daerah Sriharjo akan tetapi ditemukan pula adanya air matang yang tidak terkontaminasi E.coli yakni di daerah Bawuran, Canden, Wukirsari, dan Girirejo.