PENGARUH PEMBERIAN GONADOTROPHIN RELEASING HORMONE PADA SAPI YANG DI SINKRONISASI ESTRUS DENGAN PROSTAGLANDIN F- 2 alfa TERHADAP ANGKA KEBUNTINGAN PADA SAPI POTONG YANG MENGALAMI KASUS KAWIN BERULANG

Kejadian kawin berulang pada sapi potong dapat menyebabkan rendahnya efisiensi reproduksi dan produktifitas. Upaya untuk menekan kasus ini telah banyak dilakukan namun hasilnya belum optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Gonadotrophin Releasing Hormone pada sapi yang disinkronisasi estrus dengan prostaglandin F- 2 a terhadap angka kebuntingan pada sapi potong yang mengalami kasus kawin berulang. Tiga puluh ekor sapi potong yang mengalami kasus kawin berulang di bagi menjadi 3 kelompok yang masing-masing 10 ekor. Setiap kelompok dilakukan sinkronisasi estrus menggunakan 25 mg PGF �2 a intramuskuler (dinoprost) dengan interval 11 hari. Kelompok kontrol hanya disinkronisasi estrus, kelompok 2 disinkronisasi estrus dan di injeksi GnRH dengan dosis 5 ml Receptal (buserelin)pada saat IB secara intramuskuler, dan kelompok 3 disinkronisasi dan diinjeksi GnRH dengan dosis 5 ml Receptal (buserelin) pada hari ke 11 setelah IB secara intramuskuler. Data yang dicatat adalah angka kebuntingan dan dianalisa secara deskriptif dan chi Square. Hasil penelitian menunjukan perbedaan angka kebuntingan pada sapi kontrol dengan kelompok 2 dan 3 masing-masing 0 %, 44.4 % dan 44.4 % dan berbeda secara signifikan ( P < 0.05 )