PENGEMBANGAN PARIWISATA PEDESAAN SEBAGAI ALTERNATIF PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN : (Studi tentang Identifikasi Potensi dan Perencanaan dalam Pengembangan Model Pariwisata Pedesaan di Kabupaten Bantul Yogyakarta)

Untuk mengurangi dampak negatif akibat adanya kegiatan industri pariwisata perlu dirumuskan bentuk pembangunan pariwisata berkelanjutan yang lebih tepat di masa mendatang. Konsep pariwisata pedesaan (rural toufism) dengan cirinya produk yang unik, khas serta ramah lingkungan kiranya dapat menjadi solusi alternatif. Penelitian yang telah dilakukan mencoba mengekplorasi potensi dusun Krebet yang ada di desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dusun Krebet memiliki potensi alam dan sosial budaya yang layak dikembangkan sebagai objek dan daya tarik wisata. Potensi fisik berupa, perbukitan, persawahari, rumah tradisional dan sebagainya. Dusun ini memiliki potensi industri kecil berupa kerajinan kayu yang dibatik, kerajinan bambu, industri makanan emping mlinjo, gula jawa serta memiliki kekayaan seni budaya lokal seperti pedalangan, grup ketoprak, jathilan, seni agama barzanzi, sholawatan gendring, serta upacara tradisional Jawa seperti selamatan, pernikahan, mithoni, dsb. Mayoritas penduduk bekerja sebagai pengrajin dan petani tradisional. Potensi tersebut dikembangkan melalui pengembangan kelembagaan dan sumber daya manusia serta pengembangan produk dan pasar melalui leaflet, guidebook, pembuatan jalur dan paket paket wisata. Jalur jalur wisata ini mencakup potensi satu desa dikaitkan dengan potensi wisata di sekitarnya. Dari pengembangan ini, disusun gagasan penting yang dapat direkomendasikan kepada pemerintah sebagai pembuat kebijakan, para pelaku industri pariwisata (swasta), serta lembaga lembaga masyarakat yang memiliki kepedulian pada pengembangan pariwisata pedesaan sebagai alternatif pembangunan berkelanjutan