PENGARUH BERBAGAI KORTIKOSTEROID TOPIKAL TERHADAP APOPTOSIS KULIT TIKUS: Kajian Atrofogenisitas

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat atrofogenisitas dengan indeks apoptosis kulit baik epidermis maupun dermis setelah pengolesan salep kortikosteroid topikal dengan berbagai potensi pada tikus. Sebanyak 80 tikus Wistar dibagi menjadi 4 kelompok, tiap kelompok dibagi menjadi 2 tahap, masing-masing pada punggung yang telah dicukur diolesi dengan berturut-turut : vaselin album (kontrol), salep hidrokortison 1%, salep mometason furoat 0,1 %, dan salep klobetasol propionat 0,05%. Pengolesan dilakukan sehari sekali selama 3 hari untuk tahap I, dan 14 hari untuk tahap II. Kemudian pada hari ke-4 untuk tahap I dan hari ke-15 untuk tahap II dilakukan biopsi kulit dan masing-masing dibuat preparat histologi dengan pulasan hemaktosilin- eosin dan reaksi TUNEL (TdT-mediated dUTP Nick- End Labeling). Penilaian atrofogenisitas dilakukan dengan mengukur tebal epidermis dan dermis dibawah mikroskop cahaya dan dilakukan oleh pemeriksa yang tidak mengetahui data perlakuan. Pengukuran indeks apoptosis dilakukan dengan menghitung sel inti yang berfloresensi hijau baik pada epidermis dan dermis. Untuk mengetahui perbedaan antara berbagai kelompok dan berbagai variabel dilakukan uji t-test dan ANOVA satu jalan. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat perbedaan ketebalan epidermis secara bermakna (p<0,05) antara kelompok vaselin album dengan kelompok salep mometason furoat 0,1 % dan klobetasol 0,05% pada pengolesan 3 hari pertama. Sedangkan pada pengolesan selama 14 hari terdapat perbe-daan ketebalan baik epidermis maupun dermis secara bermakna (p<0,05) antara kelompok vaselin album dengan kelompok salep memotason furoat 0,1 % dan klobetasol 0,05%. Terdapat perbedaan bermakna (p< 0,05) pada indeks apoptosis di dermis antara vaselin album dan salep mometason furoat 0,1% pada pengolesan 3 hari pertama. Sedangkan pengolesan pada 14 hari terdapat perbedaan bermakna (p