PENILAIAN TEKNOLOGI UNTUK PRODUKSI SAPI POTONG RAKYAT DI KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA

Proyek penelitian ini bertujuan untuk menilai tiga aspek dalam, penilaian teknologi, yaitu: evaluasi teknis dari teknologi untuk sapi potong rakyat, evaluasi secara ekonomi dan evaluasi proses difusi teknologi. Penelitian ini dilakukan pada peternak sapi potong sistem perkampungan ternak di wilayah Kabupaten Bantul sebagai unit analisis. Sebanyak 6 kelompok tani ternak sistem perkampungan ternak dipilih dengan menggunakan purposive sampling, yaitu dipilih kelompok kelompok yang telah mendapatkan teknologi tepat. Responden pada masing masing kelompok dipilih secara convenient sampling dan jumlah responden ditentukan dengan formula Slovin. Sehingga didapatkan Kelompok Sidorukun (Kecamatan Sewon) sebanyak 12 responden, Ngudi lestari (Kecamatan Bambanglipuro) 9 responden, Andinimakmur, Sidodadi, dan Sidomulyo (Kecamatan Jetis) berturut turut sebanyak 8, 11, 11, dan 11 responden. Total responden adalah 62. Analisis dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Profil sosial ekonomi secara umum dari peternak, karaketeristik usaha peternakan dan angka adopsi teknologi digambarkan menggunakan distribusi frekuensi, means, dan persentase. Evaluasi teknis, teknologi tradisional dan kegiatan peternakan yang sebenarnya di lapangan dijelaskan dan dibandingkan dengan kegiatan yang direkomendasikan. Dalam mengevaluasi proses difusi teknologi informasi peternak dalam hal sumber sumber informasi, media dan metode penyampaian informasi, media pilihan peternak, harapan-harapan peternak dalam. menggunakan teknologi serta karakteristik sosial ekonomi peternak dijelaskan secara deskriptif Faktor yang menentukan angka adopsi teknologi ditentukan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis ekonomi penggunaan teknologi menggunakan analisis selisih output input dan Benefit Cost ratio. Juga analisis regresi untuk mengetahui pengaruh tingkat adopsi dan difusi terhadap pendapatan petani ternak. Setelah dianalisis ternyata tingkat adopsi dan difusi teknologi pada petani ternak hanya sebesar 32,81%, sedangkan faktor yang berpengaruh terhadap tingkat adopsi dan difusi tersebut adalah umur peternak, pengalaman beternak sapi, alokasi waktu, dan kontribusi usaha sapi terhadap pendapatan keluarga. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa struktur adopsi dan difusi inovasi terdapat tiga bagian utama yaitu sumber, metode dan media, dan penerima atau sasaran. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa beberapa teknologi yang telah diintroduksi kepada masyarakat petani ternak sapi potong di pedesaan ternyata ada yang perlu dikaji kembali, mengingat hasil penelitian ini menunjukkan bahwa betapa masih rendahnya tingkat adopsi dan difusi teknologi mereka. Peran pemerintah dalam mendesiminasikan teknologi inovasi kepada petani ternak masih sangat dominan. Untuk meningkatkan tingkat adopsi dan difusi petani ternak perlu lebih diaktifkan peran swasta dan akademisi/perguruan tinggi mengingat kedua lembaga tersebut memiliki potensi besar dalam mengembangkan teknologi inovasi