KEANEKARAGAMAN JENIS BIOTA PERAIRAN HUTAN MANGROVE PASCA TUMPAHAN MINYAK TANKER DI PANTAI CILACAP

Fungsi ekologis hutan mangrove yang tidak tergantikan oleh ekosistem lain adalah merupakan tempat buaian, bertelur, mencari makan dan mengasuh anak-anaknya bagi biota perairan, sehingga peran tersebut perlu dilestarikan. Upaya pemulihan terhadap kerusakan mangrove telah dilakukan, yaitu merehabilitasi kawasan tersebut dengan menanam kembali jenis yang telah hilang. Namun upaya tersebut sering kurang berhasil. Salah satu faktornya adalah terjadinya pencemaran. Pencemaran telah terjadi di Pantai Cilacap karena adanya tumpahan minyak dari kapal tanker. Pencemaran minyak ini ternyata telah menurunkan keane-karagaman jenis biota perairan mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penurunan keanekaragaman jenis biota perairan mangrove setelah terkena tumpahan minyak. Penelitian dilakukan dengan cara menentukan sampel lokasi sekitar 1 ha. Kemudian sampel tersebut dibagi menjadi 3 zona, yaitu zona proksimal, tengah dan distal. Pada setiap zona dilakukan pengamatan terhadap jumlah dan jenis vegetasi, plankton, nekton serta faktor lingkungan yang meliputi suhu, pH, salinitas dan oksigen terlarut. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan formula Indeks Diversitas dari Simpson, dan untuk melihat signifikansi dari data sebelum dan sesudah terkena tumpahan minyak, maka dianalisis dengan menggunakan uji Varian CRD 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tingkat penurunan rata-rata terhadap kepadatan fitoplankton dari 281,8 ind/l menjadi 91,5 ind/l. Dari nilai ID 0,84 menjadi 0,73 Selain itu penurunan keanekaragaman jenis juga terjadi pada zooplankton, nekton dan faktor fisik kimia perairan. Nilai Indeks keanekaragaman zooplankton yang sebelumnya 0,68 menjadi 0,50. Sedangkan nekton dari 0,79 menjadi 0,45. Penurunan ini dapat disebabkan karena adanya penurunan kualitas perairan, yaitu suhu rata-rata dari 27,7oC menjadi 28,5oC, pH dari 7,5 menjadi 6,7 , salinitas dari 3,16 menjadi 2,76% , bahan organic dari 1,32 menjadi 0,86%, dan Oksigen terlarut tercatat 8,54 ppm setelah terjadi tumpahan minyak. Hasil analisis statistik menunjukkan ada perbedaan yang sangat nyata terhadap penurunan nilai keanekaragaman jenis biota perairan dari sebelum terkena minyak dan sesudah terkena tumpahan minyak, dengan nilai r = 0,96. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadinya tumpahan minyak tanker di Pantai Cilacap telah menurunkan keanekaragaman jenis biotanya. Perlu upaya untuk menahan penurunan keanekaragaman jenis tersebut agar kerusakan ekosistem mangrove dapat dicegah