Uji Lapang Vaksin Mycoli Untuk Pencegahan CRD Pada Ayam Potong = Field Trial of Mycoli Vaccine for CRD Protection in Broiler Chickens.

Field trial of Mycoli vaccine was carried out on a commercial broiler farm in West Java, Indonesia. The number of vaccinated chickens was 3.000 heads and another 3.000 heads were used as control. The route of vaccination was done via subcutaneous tissue behind the head with a dose of 0.2 mIthead. The vaccination was given at 4 days of age concurrently with ND vaccine adminitration. As a field control, a number of 50 vaccinated chickens designated as Group I and another 50 non vaccinated chickens designated as Group II taken from the field trial were kept in Balitvet pens. Each of the Group was then divided again into 10 subgroups of 5 heads, kept in wire cages. At 4 weeks of age, chickens in 5 subgroups of Group I and of Group II were challenged with wild strain of Mycoplasma gallisepticum (MG) R980 via abdominal airsacs. Blood samples were collected from all chickens before challenged and before termination day for serology MG antibody. Feed and body weight gain were measured every week. All simulated chickens at Balitvet were killed at 42 days of age and examined for pathological lesions. The results of field trial showed that vaccinated chickens had produced body weight gain of 510g and feed conversion of 0.04 per head better than non-vaccinated groups, but statistically no difference between vaccinated and control chickens. The simulated chickens at Balitvet showed that chickens of Group I had shown better protection against MG challenge than chickens of Group H. The vaccinated chickens produced body weight gain of 39g and rate of feed conversion of 0.35 per head better than control chickens, and the vaccinated challenged chickens had body weight gain and feed conversion of 48g and 0.34, respectively better than the control challenged chickens. Key words: Mycoli vaccine, CRD, broiler chickens. Uji lapang vaksin Mycoli dilakukan pada ayam pedaging komersial di salah satu petemakan di daerah Jawa Barat. Jumlah ayam yang divaksin sebanyak 3.000 ekor, sedang untuk kontrol digunakan sebanyak 3.000 ekor juga. Vaksinasi Mycoli dilakukan lewat subkutan dengan dosis 0.2 ml di belakang kepala pada umur 4 hari, bersamaan waktu dengan pemberian vaksin ND. Sebagai kontrol percobaan lapang, sebanyak 100 ekor ayam diambil dari percobaan lapang dan ditempatkan di kandang percobaan di Balitvet. Sebanyak 50 ekor yang divaksin dilabel sebagai Kelompok I dan 50 ekor ayam yang tidak di vaksin di label sebagai Kelompok II, Tiap kelompok dibagi lagi atas 10 subkelompok yang tiap subkelompok terdiri dari 5 ekor. Tiap subkelompok dikandangkan pada kandang kawat. Pada umur 4 minggu, semua ayam pada 5 subkelompok I dan 5 subkelompok H ditantang dengan biakan Mycoplasma galliseptium (MG) R980 yang ganas lewat kantong udara rongga perut. Sampel darah diambil sebelum ayam ditantang dan sebelum akhir penelitian, untuk pemeriksaan antibodi terhadap MG. Setiap minggu berat badan, jumlah dan sisa pakan ditimbang. Pada akhir penelitian pada umur 42 hari, semua ayam di kandang Balitvet dibunuh dan diperiksa kelainan patologik. Hasil penelitian lapang secara statistik tidak menunjukkan perbedaan nyata, baik pada berat badan atau konversi pakan, tetapi secara kuantitatif ayam yang divaksin menunjukkan selisih berat badan sebesar 510 g dan konversi pakan sebesar 0,04 per ekor lebih baik dibanding dengan ayam kontrol. Kontrol percobaan ayam di Balitvet, juga memperlihatkan bahwa ayam yang divaksin rnampu memberikan proteksi terhadap tantangan infeksi MG. Ayam yang divaksin memberi kenaikan berat badan 39 g dan konversi pakan 0,35 tiap ekor lebih baik dibanding dengan ayam kontrol, sedang ayam yang divaksin dan ditantang memperlihatkan kenaikan berat badan 48 g dan konversi pakan 0,34 lebih baik dibanding dengan ayam kontrol yang ditantang. Kata kunci: Vaksin Mycoli, CRD, ayam pedagin