Thesis : Toksisitas Minyak Esensial Kulit Jeruk Purut (Citrus Hystrix DC) Terhadap Perilaku, Morfologi Dan Histologi Larva Instar IV Aedes Aegypti

Penggunaan insektisida kimia secara terus menerus dapat memicu terjadinya resistensi pada hewan target. Hal ini mendorong penelitian untuk mendapatkan insektisida alami sebagai pengendali alternatif, diantaranya senyawa yang berasal dari tumbuhan, salah satunya minyak esensial. Minyak esensial kulit jeruk purut (Citrus hystrix DC) berpotensi sebagai insektisida alami, namun, data penelitian tentang konsentrasi letal, perilaku, morfologi dan histologi pada larva A. aegypti belum lengkap.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan perilaku, nilai konsentrasi lethal (LC50), dan mengevaluasi morfologi serta histologi larva instar IV A. aegypti. Metode yang digunakan adalah eksperimen laboratorium. Bioassay larvasida dievaluasi untuk menentukan nilai LC50, selanjutnya larva instar IV A. aegypti diamati perubahan perilaku, serta mengevaluasi morfologi dan histologinya.Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan peirlaku berupa berkurangnya gerakan larva pada konsentrasi 10 3, 10 4 dan 10 5 dan penurunannya terjadi selama 1,5 jam, 1 jam dan 30 menit setelah pengujian. Konsentrasi letal (LC50) minyak esensial kulit jeruk purut terhadap larva instar IV A. aegypti sebesar 248,518 ppm. Paparan minyak esensial kulit jeruk perut mengakibatkan perubahan morfologi warna abdomen menjadi hitam, evaluasi histologi memperlihatkan adanya kerusakan sel epitel midgut, sel epitel lepas dari membran basaldan mengalami vakuolasi.Penelitian lanjutan perlu dilakukan unuk mengetahui zat mana dalam minyak esensial kulit jeruk purut yang berpotensi sebagai insektisida alami dan mekanisme kerjanya pada larva A. aegyptixi+38 hlm; 22x3