Struktur Gerak Tari Jlegur Trongtong Dor di Padepokan Gunung Ukir desa Torong Rejo kecamatan Junrejo kota Batu

ABSTRAK Atmoko, Andri. 2016. Struktur Gerak Tari Jlegur Trongtong Dor di Padepokan Gunung Ukir desa Torong Rejo kecamatan Junrejo kota Batu.. Skripsi, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing : (I) Dra. Ninik Harini, M.Sn (II) Hartono, S.Sn, M.Sn Kata Kunci : Struktur gerak, tari jlegur trongtong dor Tari Jlegur Trongtong Dor diciptakan oleh seniman asal kota Batu yaitu Iswandi. Terinspirasi dari suara petir yaitu jlegur yang memiliki filosofi suara yang berbunyi sekali tapi terdengar sangat mengglegar. Tari Jlegur Trongtong ini juga memiliki keunikan pada struktur gerak yang atraktif akrobatik dan terdapat gerakan lucu pada akhir tarian. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan struktur gerak dalam Tari Jlegur Trongtong Dor di Padepokan Gunung Ukir desa Torong Rejo kecamatan Junrejo kota Batu. Rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Dalam hal ini, peneliti adalah sebagai instrument utama. Data penelitian ini berlokasi di Padepokan Gunung Ukir desa Torong Rejo Kecamatan Junrejo kota Batu. Narasumber dalam penelitian ini adalah Iswandi selaku seniman tari jlegur trongtong dor, Agus sebagai pelatih, dan Aris sebagai penari. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi. Untuk menjaga keabsahan temuan, dilakukan kegiatan triangulasi sumber dan metode.. Hasil penelitian tentang struktur gerak tari jlegur trongtong dor di Padepokan Gunung Ukir desa Torong Rejo kecamatan Junrejo kota Batu, yaitu : 1. Unsur gerak terdiri dari 4 (empat) unsur gerak yaitu tegak, toleh kanan, toleh tengah, toleh kiri, dan merunduk. Unsur gerak tangan terdiri dari 4 (empat) unsur gerak, yaitu sawang, nggegem siku, nggegem lurus ndlodor, dan tabuhan. Unsur gerak badan terdiri dari 3 (tiga) unsur gerak, yaitu torso condong kr depan, torso tegak, dan berdiri tegak. Unsur gerak kaki terdiri dari 6 (enam) unsur gerak, yaitu jengkeng, jinjingan, gejuk, gedruk mapan, sepakan dan kongkangan. 2 Motif gerak terdiri dari dari 25 (duapuluh lima) yang dibagi menjadi 2 yaitu motif gerak statis dan dinamis, motif gerak statis yaitu tanjak dan jinjing sedangkan motif gerak dinamis yaitu sebagai berikut : labas lombo, sirik, gedruk, tabuh, ayun, ongkang kiter, labas kerep, sawang, inger, gejuk, gedek, soyong, tancap hahe, playu kicat, silang tawing, nruntul, sepakan, kiter, labas samping, silangan, jengkeng puter, ndlodor, mabit. 3. Tari jlegur trongtong dor memiliki 11(sebelas) ragam gerak dan 6(enam) atraksi sebagai berikut: singget, singget puter, sirik gedruk, tabuh jinjing, ayun ongkang, ayun sawang inger, gejuk dobel, gejug soyong, lumpat lawung, playu kicat, tancap siap Atraksi yang terletak pada awal inti dan akhir tarian yaitu: atraksi tandem pyramid pambuko, rampak seling jimbe, silatan, jaran-jaranan, panggulan, tandem pyramid rak ji rak beh. Seluruh ragam gerak tersebut dibagi menjadi 4(empat) bagian yaitu ragam gerak pembuka, inti, penutup dan ragam gerak penghubung. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar masyarakat desa Torong Rejo kecamatan Junrejo kota Batu memunculkan rasa cinta terhadap kesenian khas kota Batu dan mengenal serta bangga dengan keberadaan Tari jlrgur trongtong dor sebagai tari tradisi yang wajib untuk dilestarikan