STRUKTUR GERAK TARI SEMBRAMA DI SANGGAR JOYONDARU KECAMATAN JUNREJO KOTA BATU

Tari Sembrama merupakan sebuah tarian dari Kota Batu sebagai ungkapan jiwa (pembagi rahayu wilujeng) ucapan selamat datang bagi semua tamu yang dimuliakan. Tari yang dibuat atas dasar permintaan khusus Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Pariwisata Kota Batu kepada Chattam A.R. Alm yang dimaksudkan sebagai sebuah tarian yang menggambarkan identitas Kota Batu. Tari ini diciptakan berdasarkan karakter atau kepribadian masyarakat Kota Batu yaitu wah, weh, dan woh. Wah yang merupakan penggambaran masyrakat Kota Batu yang memiliki kehidupan cukup mapan dalam segala hal aspek kehidupan yang diwujudkan dalam gerak tari yang mapan. Weh penggambaran masyarakat yang senang berbagi dan guyub. Woh adalah buah dari tiap perbuatan manusia. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian atau penggalian lebih lanjut tentang struktur gerak tari Sembrama, sebab berdasarkan observasi yang dilakukan belum ada dokumentasi tertulis tentang struktur gerak tari Sembrama dan mengenalkan pada masyarakat khususnya para generasi muda Kota Batu bahwa tari Sembrama patut untuk dilestarikan. Tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan struktur gerak tari Sembrama di sanggar Joyondaru Kecamatan Junrejo Kota Batu. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kegiatan analisis data dimulai dari tahap pengumpulan data, tahap reduksi, dan tahap penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur gerak tari Sembrama di sanggar Joyondaru Kecamatan Junrejo Kota Batu terdiri dari a) unsur gerak kepala (jejeg, dingkluk luruh, toleh kanan), unsur gerak tangan (penthang ngandhap, sembahan, ngrawit, miwir sampur, njipit sampur, kebyok, kebyak, nggendewo, malang kerik), unsur gerak badan (tegak dan doyong), unsur gerak kaki (tanjak, gejug, gedrug, jengkeng), b) motif gerak statis (tanjak putri, gedruk pentang putri, sembahan), motif gerak dinamis (mlaku egolan, labas, singget puketan, sirik miwir sampur, ngancap), c) ragam gerak statis (sembahan gedeg, singget, bandrek’an, nggendewo, ngrawit, kebyok kebyak nyeger), ragam gerak dinamis (sembahan jengkeng 4 arah, singget labas, sirik miwir sampur, pring lurik, laras ngajeng, gejugan mundur). Disarankan diadakan penelitian lebih lanjut tentang bentuk penyajian, makna simbolik, atau penerapan tari Sembrama di sekolah