Perkembangan Tari Kiprah Glipang di Desa Pendil Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo Pada Tahun 1995-2013

ABSTRAK Mustikawati, Effi, 2015. Perkembangan Tari Kiprah Glipang di Desa Pendil Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo Pada Tahun 1995-2013. Skripsi, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Robby Hidajat, M.Sn (II) Hartono, S.Sn, M.Sn Kata Kunci : perkembangan, tari kiprah glipang, Probolinggo Tari kiprah glipang adalah salah satu bentuk kesenian yang saat ini masih bertahan dalam masyarakat Probolinggo. Tarian ini dipertahankan melalui cara turun temurun yang dilakukan seniman terdahulunya. Tari kiprah glipang telah menjadi ikon kabupaten Probolinggo pada saat ini. Pada tahun 1995 tari kiprah glipang sengaja dimasukkan dalam dunia pendidikan. Tari kiprah glipang bermula dari desa Pendil yang mempunyai kelompok kesenian glipang dan telah berdiri sejak tahun 1954 dan diberi nama Andhika Jaya. Alasan ini menjadi titik kuat peneliti memilih Sanggar Andhika Jaya. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mendeskripsikan perkembangan tari kiprah glipang dan perkembangan gerak tari kiprah glipang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kegiatan analisis data dimulai dari tahap pengumpulan data, tahap reduksi, tahap penyajian data, serta tahap penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber, dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) 1995-2000 tari kiprah glipang lebih sering menjadi pengisi acara kedinasan dan telah memasuki dunia pendidikan, penambahan syair-syair dari tari baris glipang ke dalam musik tari kiprah glipang, pada tahun 2001-2006 tari kiprah glipang tetap menjadi acara kedinasan dan andalan bagi dunia pendidikan dalam berbagai acara, dan kostum tari kiprah glipang tepatnya pancor dibuat semudah mungkin untuk para pemula, tahun 2007-2013 pemusik tari kiprah glipang sudah tidak lagi para kaum tua. Kaum muda dapat mempelajari musik dari tari kiprah glipang, (2) Gerak silat kembengen yang mengalami perkembangan, yang kedua gerak sabuk yang mengalami perkembangan, dan terdapat beberapa ragam gerak yang sudah tidak dipakai lagi seperti ngongan salang, lafal Muhammad, kembeng tali, dan bumi langit samping. Perkembangan gerak tari Kiprah Glipang di Desa Pendil Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo pada tahun 1995-2013, meliputi (1) Gerak silat kembengen yang mengalami perkembangan , (2) gerak sabuk yang mengalami perkembangan, (3) terdapat beberapa ragam gerak yang sudah tidak dipakai lagi seperti ngongan salang, lafal Muhammad, kembeng tali, dan bumi langit samping. Adanya penelitian ini, dapat dijadikan sebagai bahan pelengkap dokumentasi serta dapat dijadikan sebagai landasan untuk penelitian berikutnya serta lebih ditingkatkan perhatian masyarakat terhadap seni pertunjukan di desa Pendil pada khususnya dan kabupaten Probolinggo pada umunya