Perangcangan Film Animasi Fati, Pahlawan Akhlak Islami Sebagai Media Penanaman Akhlak Islami Untuk Anak Usia 3-5 Tahun

ABSTRAK Al-Farabi, Mazaya Muftiya. 2014. Perancangan Film Animasi Fati, Pahlawan Akhlak Islami Sebagai Media Penanaman Akhlak Islami Untuk Anak Usia 3-5 Tahun. Skripsi, Program Studi Desain Komunikasi Visual, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra. Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Moch. Abdul Rahman S.Sn, M.Sn. (II) Gunawan Susilo, S.Sn, M.Sn. Kata Kunci: Perancangan, Film Animasi, Penanaman Akhlak Islami. Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa. Ketika memasuki usia emas yaitu usia 3-5 tahun mereka mulai berekplorasi dan belajar hal-hal baru. Namun disayangkan, tayangan televisi yang layak untuk mereka masihlah kurang. Sebagai upaya menyediakan tayangan yang layak, yang dapat menjadi sarana bereksplorasi dan belajar untuk anak maka dibuatlah perancangan film animasi. Tema yang diambil merupakan akhlak, karena akhlak merupakan sumber kekuatan suatu bangsa. Tujuan dari perancangan film animasi ini yaitu menghasilkan film animasi penanaman akhlak Islami untuk anak usia 3-5 tahun. Perancangan film animasi penanaman akhlak Islami dengan judul Fati, Pahlawan Akhlak Islami menggunakan model prosedural. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan sebuah produk. Model perancangan prosedural yang digunakan merupakan model perancangan prosedural Pranata. Prosedur perancangan dimulai dengan mengumpulkan data kemudian diidentifikasi.Pengumpulan data menggunakan dua cara yaitu observasi dan dokumentasi. Setelah diidentifikasi, data perancangan selanjutnya dianalisi dan sintesis. Hasil analisis dan sintesis dijadikan acuan dalam membuat konsep perancangan. Berdasarkan hasil perancangan dapat disimpulkan bahwa sebelum merancang animasi diperlukan research sebagai sumber data dalam perancanngan. Research yang dilakukan terkait dengan permasalahan yang ingin diselesaikan dan target audience. Dengan melakukan research, memudahkan kita dalam membuat perancangan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Dalam mengerjakan animasi, terlebih dahulu membuat pipeline animasi. Dengan pipeline animasi, pengerjaan animasi menjadi sistematis. Animasi ini dikerjakan oleh satu dalam waktu 1 bulan sehingga hasil animasi kurang maksimal. Animasi ini memiliki kelemahan yaitu ketika audience bertanya tentang sesuatu terkait konten animasi maka tidak dapat dijawab secara langsung sehingga diharapkan orang tua mendampingi dan menjawab pertanyaan anak ketika menyaksikannya. Hasil perancangan animasi ini belum diuji cobakan sehingga tingkat keberhasilannya belum dapat dipastikan