Pembelajaran seni budaya sub bidang seni tari kelas X di SMAK Diponegoro Blitar

ABSTRAK Anggita, Lintang Ratri. 2014.Pembelajaran Seni Budaya Sub Bidang Seni Tari Kelas X di SMAK Diponegoro Blitar. Skripsi, Jurusan Seni Dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dra.Purwatiningsih, M.pd (II) Wida Rahayuningtyas, S.Pd, M.Pd. Kata Kunci: Perencanaan Pembelajaran, Proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, Seni Tari Pembelajaran seni tari merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada kurikulum KTSP. Salah satu sekolah yang menerapkan seni tari sebagai mata pelajaran dengan menggunakan kurikulum KTSP adalah SMAK Diponegoro Blitar. SMAK Diponegoro Blitar mengembangkan mata pelajaran seni tari dengan baik, didukung dengan fasilitas yang sangat mendukung sehingga dikenal sebagai sekolah yang unggul dalam bidang seni tari. Dari latar belakang tersebut peneliti akan meneliti tingkat keberhasilan pembelajaran seni tari di SMAK Diponegoro dari perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar di SMAK Diponegoro Blitar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal yang terjadi di lapangan yaitu perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian hasil belajar . Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan sumber data dari guru seni tari, peserta didik dan dokumentasi sekolah. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data model Miles dan Huberman yang meliputi aktivitas reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Sedangkan validitas data menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian adalah: pertama, perencanaan pembelajaran yaitu silabus yang disusun telah sesuai dengan kurikulum KTSP , namun pada RPP ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan kurikulum KTSP dan tidak dikembangkan berdasarkan silabus. Kedua,proses pembelajaran yang dilakukan meliputi materi pembelajaran tersampaikan dengan baik dan kegiatan berpusat pada kegiatan kreatif siswa secara mandiri berkelompok sesuai dengan materi yang dibahas, sehingga guru hanya menjadi fasilitator. proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik karena di dukung dengan media pembelajaran dan sarana parasarana yang sangat mendukung siswa untuk belajar mengolah kreatifitas. Ketiga, Penilaian hasil belajar dilakukan dengan 2 jenis penilaian yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dilakukan pada saat kegiatan proses pembelajaran, sedangkan penilaian hasil dilakukan di akhir ketika materi telah selesai dilakukan. Saran dalam penelitian ini adalah pemahaman kurikulum dan tujuan sekolah untuk lebih di pahami oleh guru sehingga kompetensi yang di inginkan tercapa