Perancangan Corporate Identity Museum Brawijaya

ABSTRAK Alim, Ghany. 2013. Perancangan Corporate Identity Museum Brawijaya. Skripsi, Program Studi Desain Komunikasi Visual, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra. Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Moch. Abdul Rohman, M.Sn (II) Rudi Irawanto, S.Pd, M.Sn Kata Kunci: Perancangan, Corporate Identity, Museum, Museum Brawijaya, Militer Pelestarian bukti sejarah menjadi salah satu misi dari Museum Brawijaya. Usaha dalam menarik minat masyarakat agar berkunjung ke museum pada era yang semakin menyeluruh ini mulai mengalami kendala. Citra museum dimata masyarakat Indonesia banyak mengalami penyimpangan. Banyak dari kalangan masyarakat mengartikan museum sebagai tempat menyimpan barang-barang kuno yang tidak menarik dan tidak untuk dikunjungi. Keberadaan Museum Brawijaya sebagai museum militer mempunyai problem yang sama dengan museum di Indonesia pada umumnya. Upaya pendekatan museum kepada masyarakat dilakukan dengan didirikannya Gerakan Nasional Cinta Museum (GNCM) tahun 2009. Image recovery juga dilakukan untuk meningkatkan fungsi museum yang sebenarnya. Revitalisasi Museum Brawijaya menjadi upaya untuk meningkatkan kualitas melayani masyarakat secara efektif sehingga museum menjadi kebutuhan untuk dikunjungi. Corporate identity berfungsi sebagai pemicu respon visual yang persuasif kepada masyarakat untuk berkunjung ke museum. Perancangan corporate identity meliputi corporate visual identity, communication dan behaviour. Tujuan perancangan ini adalah menciptakan corporate identity Museum Brawijaya yang sesuai dengan konsep desain dan menjadi paduan standar dalam pengaplikasian identitas ke berbagai media promosi. Manfaat dari perancangan corporate identity Museum Brawijaya untuk memadukan identitas museum dalam pengaplikasian identitas pada media promosi sesuai dengan standar pengaplikasian identitas. Perancangan ini menggunakan model perancangan deskriptif yang diawali dengan penulisan latar belakang masalah, rumusan masalah, dan identifikasi data. Data yang telah diperoleh akan diolah menjadi satu kesimpulan yang menjadi acuan dalam menentukan media yang dirancang. Penulis juga menggunakan Perancangan media terdiri dari media utama dan media pendukung. Menciptakan buku pedoman penerapan identitas merupakan media utama yang dihasilkan dari perancangan ini. Media pendukung terdiri dari poster, brosur, merchandise, dan stationary kit. Saran yang dapat diberikan kepada Museum Brawijaya adalah diharapkan museum berpedoman pada buku pedoman penerapan identitas yang telah dirancang agar identitas yang tampilkan kepada publik tetap konsisten dan sesuai dengan yang diharapkan