Seni Pertunjukan Sandur Dalam Perspektif Pendidikan Moral di Dukuh Randu Pokak Desa Prunggahan Kulon Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban

Seni pertunjukan Sandur di Dukuh Randu Pokak Desa Prunggahan Kulon merupakan pertunjukan seni yang berbentuk drama dan tari. Dalam penyajiannya terdapat unsur-unsur ritual dan unsur hiburan menarik untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan meneliti tentang bentuk penyajian sandur serta fungsi sandur dan pendidikan moral di dalam pertunjukan sandur di Dukuh Randu Pokak desa Prunggahan Kulon Kabupaten Tuban. Penelitian ini dilakukan di Dukuh Randu Pokak desa Prunggahan Kulon Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah alat tulis, tape recorder, kamera, handicam, dengan metode wawancara dan metode observasi yang mana sumber data berasal dari seniman dan seniwati seni pertunjukan sandur yang dilengkapi VCD sebagai sumber pendukung. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyajian sandur di Dukuh Randu Pokak di mulai pukul 19.00 hingga 04.00 (WIB). Proses pertunjukan dibagi dalam 4 bagian yaitu: bagian pertama adalah pra pertunjukan yaitu para panjak hore menyiapkan perlengkapan pentas, membuat arena atau kalangan. Bagian kedua adalah pembukaan yang diisi dengan adegan gambuhan yang dilakukan oleh tukang tandhuk, blendrongan, selamatan dilanjutkan dengan adegan inti yaitu golek ngengeran yang didalamnya ada adegan selingan badutan kritikan sosial, dilanjutkan dengan bandan kalongkeng. Bagian terakhir adalah penutup yang ditandai dengan gambuh oleh-oleh, yang berarti kembalinya sri widedari dan berakhirnya pertunjukan. Musik dalam seni pertunjukan sandur terdiri dari kendang cokek, gong bumbung. Fungsi seni tari sandur di Dukuh Randu Pokak adalah sebagai sarana upacara ritual, hiburan (hajatan). Dalam petunjukan seni sandur memuat pesan moral tentang kehidupan manusia dalam menggapai cita-cita