PERBEDAAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKS PRANIKAH DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN PADA REMAJA DI SEKITAR DAN DI LUAR LOKALISASI PROSTITUSI DESA NGUJANG KABUPATEN TULUNGAGUNG

ABSTRAK Ratnawati, Sofiyah. 2012. Perbedaan Sikap Terhadap Perilaku Seks Pranikah Ditinjau Tipe Kepribadian Pada Remaja Di Sekitar dan DI Luar Lokalisasi Prostitusi Desa Ngujang Kabupaten Tulungagung. Skripsi,Program Studi Psikologi Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Fattah Hidayat S.Psi, M.Psi (2) Diantini Ida Viatri S.Psi, M.Psi. Kata kunci: sikap, perilaku seks pranikah, tipe kepribadian, lokalisasi prostitusi Masalah perilaku seks pranikah diawali dari munculnya sikap positif terhadap perilaku seks pranikah. Remaja yang tinggal di lokalisasi prostitusi cenderung memiliki sikap yang positif terhadap perilaku seks pranikahsebagai hasil reaksi timbal balik antara faktor lingkungan dan pribadi. Salah satu sisi yang lebih dominan akan menentukan sikap. Remaja di sekitar lokalisasi Desa Ngujang yang tidak menunjukan adanya masalah perilaku seks pranikah belum tentu memiliki sikap negatif terhadap perilaku seks pranikah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sikap remaja di daerah lokalisasi Ngujang agar dapat diambil langkah antisipasi pencegahan meningkatnya angka perilaku seks pranikah di kalangan remaja khususnya Desa Ngujang Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif deskriptif dan komparatif. Subjek penelitiannya adalah remaja di Desa Ngujang yang tinggal di sekitar lokalisasi dan di luar lokalisasi prostitusi sedangkan sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunaka skala sikap dan skala tipe kepribadian. Analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis menggunakan independent sample t-testdan One-way ANOVA. Hasil penelitian ini adalah remaja di sekitar lokalisasi menunjukan sikap yang lebih positif terhadap perilaku seks pranikah daripada remaja yang tinggal di luar lokalisasi Desa Ngujang. Remaja yang tinggal di sekitar lokalisasi sebanyak 63% memiliki sikap positif dan 37% negatif. Sedangkan remaja yang tinggal di luar lokalisasi sebanyak 37% memiliki sikap positif dan 63% negatif. Remaja yang memiliki tipe kepribadian introvert tidak menunjukan perbedaan sikap yang signifikan antara yang tinggal disekitar dan di luar lokalisasi. Pada remaja yang memiliki tipe kepribadian ekstravert terdapat perbedaan. Remaja ekstravert yang tinggal di sekitar lokalisasi memiliki sikap terhadap perilaku seks pranikah yang lebih positif daripada remaja ekstravert di luar lokalisasi. Kepada warga di sekitar lokalisasi disarankan untuk menjauhkan remaja yang sedang berkembang dari pengaruh lokalisasi dengan bermukim di lokasi yang jauh dari lokalisasi. Bagi remaja diharapkan memperdalam pengetahuan moral dan kepribadian agar dapat mengontrol sikap dan arah perilakunya sesuai norma . Kepada remaja ekstravertagar lebih berhati-hati dalam memilih lingkungan bergaul supaya tidak mudah terpengaruh dengan lingkungan yang buruk karena individu ekstravert memiliki orientasi yang mudah dipengaruhi oleh lingkungan serta mengikuti pelatihan mengembangkan kemampuan introspeksi diri sehingga terjadi keseimbangan orientasi dari dalam dan luar pribadi.