Pengembangan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Materi Instalasi Sistem Operasi Open Source Kelas X SMKN 1 Panggungrejo

ABSTRAK Pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan, materi mata pelajaran teknik informatika sebagian besar merupakan pembelajaran berbasis aplikasi, oleh karena itu materi mata pelajaran teknik informatika merupakan materi pelajaran yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan praktikum. Berdasarkan observasi kegiatan pembelajaran di SMKN 1 Panggungrejo Kabupaten Blitar, terdapat beberapa permasalahan ketika materi instalasi sistem operasi open source diajarkan. Permasalahan tersebut antara lain seperti sistem operasi yang belum selesai terinstal saat jam pelajaran sudah berakhir, software pendukung belum diisi. Hal ini tentunya mengakibatkan siswa yang lain tidak bisa menggunakan komputer tersebut. Padahal sekolah hanya menyediakan beberapa komputer untuk digunakan bergilir dengan spesifikasi terbatas karena tingginya kemungkinan terjadi kerusakan. Dari latar belakang permasalahan tersebut dikembangkan media pembelajaran berbasis multimedia dengan model simulasi untuk materi instalasi sistem operasi open source. Metode pengembangan yang digunakan adalah ADDIE. Alasan peneliti menggunakan model pengembangan ADDIE adalah karena model pengembangan ini secara umum memiliki langkah-langkah yang sederhana, dan pada setiap tahapannya, peneliti dapat melakukan evaluasi sehingga dimungkinkan untuk mengembangkan sebuah produk yang sesuai kebutuhan. Langkah pengembangannya adalah sebagai berikut: (1) Analisis, (2) Desain, (3) Pengembangan Produk, (4) Implementasi, dan (5) Evaluasi. Subjek analisis kebutuhan pada pengembangan media pembelajaran ini adalah siswa kelas X Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan SMKN 1 Panggungrejo. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket dan tes. Angket digunakan untuk data validasi ahli media dan materi serta siswa. Sedangkan tes digunakan untuk melihat hasil belajar siswa. Pada uji coba skala kecil, produk media pembelajaran memperoleh hasil validasi sebesar 88,62%. Pada uji coba skala luas, produk media pembelajaran memperoleh hasil validasi sebesar 89,09%. Hasil implementasi penelitian, diperoleh nilai rata-rata pre test adalah 70,53. Sedangkan rata-rata hasil post test adalah 96,67. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa produk media pembelajaran yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan layak digunakan dalam proses pembelajaran