Perbedaan Rata-Rata Kemandirian Belajar Pemrograman Web dengan Penerapan Tiga Pembelajaran Konstruktivistik Pada Siswa Kelas X di SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang

ABSTRAK Maulida, Sigma Akhiria. 2015. Perbedaan Rata-Rata Kemandirian Belajar Pemrograman Web dengan Penerapan Tiga Pembelajaran Konstruktivistik Pada Siswa Kelas X di SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang. Skripsi, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing : (I) Drs. Setiadi C.P., M.Pd., M.T. (II) Drs. Slamet Wibawanto, M.T. Kata kunci:kemandirian belajar, pemrograman web, pembelajaran konstruktivistik. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap signifikansi perbedaan rata-rata kemandirian belajar pemrograman web suswa kelas X TKJ di SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Think-Pair-Share (TPS), Student Team Achievement Division (STAD) dan Project Based Learning (PjBL). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen dengan desain post test only design. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan Uji ANOVA satu jalur untuk mengetahui signifikansi perbedaan rata-rata kemandirian belajar pemrograman web diantara ketiga kelas eksperimen. Selanjutnya dilakukan Uji Post Hoc untuk mengetahui taraf signifikansi yang paling berbeda dari rata-rata kemandirian belajar pemrograman web ketiga kelas eksperimen. Taraf signifikansi yang digunakan dalam Uji ANOVA satu jalur dan Uji Post Hoc adalah 0,05. Kedua uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata kemandirian belajar pemrograman web pada setiap kelas perlakuan (TPS, STAD dan PjBL). Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi hasil uji ANOVA satu jalur yaitu 0,000 (sig0,05). Pembelajaran dengan model TPS dan PjBL lebih efektif untuk meningkatkan kemandirian belajar pemrograman web siswa dibandingkan dengan model pembelajaran STAD. Hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan rata-rata kemandirian belajar pemrograman web antara kelas dengan perlakuan model TPS dan kelas dengan perlakuan model STAD, dengan nilai signifikansi 0,000 (sig0,05), serta antara kelas dengan perlakuan model PjBL dan STAD yang memiliki nilai signifikansi uji Post Hoc sebesar 0,000 (sig0,05). Sedangkan pada rata-rata kemandirian belajar pemrograman web antara model pembelajaran TPS dan PjBL tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi antara kedua model pembelajaran yang lebih besar dari 0,05, yaitu 0,128 (sig0,05). Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian terkait cara meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar pemrograman web