Perbedaan Rata-rata Kemandirian Belajar Teknik Animasi 2D dengan Penerapan Variasi Model Pembelajaran Konstruktivistik pada Siswa Kelas XI di SMK Multimedia Tumpang

ABSTRAK Rachmanto, Elsa Dwi Rochmah. 2015 . Perbedaan Rata-rata Kemandirian Belajar Teknik Animasi 2D dengan Penerapan Variasi Model Pembelajaran Konstruktivistik pada Siswa Kelas XI di SMK Multimedia Tumpang. Skripsi, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I)Drs. Setiadi C.P., M.Pd., M.T., (II)Utomo Pujianto, S.kom, M.kom Kata Kunci : kemandirian belajar, konstruktivistik, teknik animasi 2D Siswa yang mandiri merupakan salah satu tujuan dari sistem pendidikan nasional. Kemandirian dapat dimulai dengan menumbuhkan kemandirian belajar di sekolah dengan menerapkan pembelajaran konstruktivistik. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di SMK Multimedia Tumpang, proses pembelajaran Teknik Animasi 2D masih bersifat teacher centered, yang membuat tidak semua siswa memiliki kemandirian belajar. Solusi yang ditawarkan yaitu menerapkan variasi model pembelajaran konstruktivistik diantaranya Problem Based Learning (PBL), Project Based Learning (PjBL), dan Discovery Learning. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata kemandirian belajar Teknik Animasi 2D dari ketiga model yang diterapkan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Posttest-Only Control Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SMK Multimedia Tumpang dengan sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI jurusan multimedia. Instrumen yang digunakan adalah instrumen perlakuan berupa silabus dan rpp, dan instrumen pengukuran berupa kuesioner kemandirian belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan berupa analisis statistik kuantitatif dengan bantuan SPSS for Windows. Uji prasyarat analisis yang dilakukan yaitu uji normalitas dan homogenitas. Uji hipotesis menggunakan One-Way-Anova dan uji Post-Hoc menggunakan SPSS for Windows. Hasil penelitian menggunakan One-Way-Anova terlihat nilai signifikansi tiga kelas perlakuan memiliki nilai sebesar 0,017 (sig0,05). Jadi, terdapat perbedaan rata-rata kemandirian belajar Teknik Animasi 2D pada setiap kelas perlakuan. Hasil penelitian menggunakan uji post hoc terlihat nilai signifikansi antara model PBL dan Discovery Learning sebesar 0,030 (sig0,05), nilai signifikansi antaran model PBL dan PjBL sebesar 0,996 (sig0,05), sementara nilai signifikansi antara model PjBL dan Discovery Learning sebesar 0,036 (sig0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata kemandirian belajar Teknik Animasi 2D yang signifikan antara penerapan model PBL, PjBL, dan Discovery Learning. Tidak terdapat perbedaan rata-rata kemandirian belajar Teknik Animasi 2D yang signifikan antara model PBL dan PjBL. Terdapat perbedaan rata rata-rata kemandirian belajar Teknik Animasi 2D yang signifikan antara model PBL dan Discovery Learning. Terdapat perbedaan rata-rata kemandirian belajar Teknik Animasi 2D yang signifikan antara model Dicovery Learning dan PjBL