ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PELAKSANAAN ZAKAT HOLTIKULTURA PADA PETANI (Studi di Desa Padang Dalom Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat)

Zakat diwajibkan atas setiap orang Islam yang merdeka, dewasa, berakal dan memiliki harta yang sudah mencapai nishab dan haulnya. Sedangkan harta yang wajib dikeluarkan zakatnya ialah harta yang dapat dikembangkan. Namun permasalahannya, petani mengeluarkan dengan pemahaman nishab berbeda dengan ketentuan dalam zakat pertanian. Padahal di dalam hukum Islam terdapat syarat-syarat dan ketentuan mengenai kadar dan batas nishab zakat hasil pertanian yang sudah ditetapkan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana pelaksanaan zakat holtikultura pada petani di Desa Padang Dalom Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat 2) Bagaimana Tinjauan hukum Islam tentang pelaksanaan zakat holtikultura tersebut ? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan zakat holtikultura pada petani di Desa Padang Dalom Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat serta untuk mengetahui Tinjauan hukum Islam tentang pelaksanaan zakat holtikultura pada petani di Desa Padang Dalom Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian field Research (penelitian lapangan), objek penelitian dalam penelitian ini adalah petani holtikultura mengenai bagaimana metode pengeluaran zakat hasil usaha pertanian holtikultura. Sumber data yang digunakan yaitu data primer yang diperoleh dari hasil wawancara pada petani tanaman holtikultura. Data sekunder yaitu data dari buku referensi yang terkait dengan masalah judul dan dokumen desa lainnya. Metode pengumpulan data terdiri dari wawancara, dokumentasi dan observasi. Analisis data menggunakan metode deskriptif analisis yaitu dengan menganalisis seluruh data yang terkumpul kemudian dipilah-pilah dan dikelompokan sesuai dengan permasalahannya untuk mengetahui pandangan hukum Islam tentang pelaksanaan zakat. Hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan bahwa petani holtikultura mengeluarkan zakat hasil usaha pertanian berbeda dengan ketentuan hukum Islam seperti tidak adanya penghitungan nishab, pada prakteknya: petani mengeluarkan zakat dengan memberi buah permen (memberi buah cabai pada petik pertama kepada tetangga rumah, tetangga ladang dan kerabat), menambah upah buruh panen ketika harga sayuran sedang mahal di pasaran, dan memberi buruh pemetik hasil panen untuk di bawa pulang. Pelaksanaan zakat holtikultura pada petani di Desa Padang Dalom belum sesuai dengan ketentuan hukum Islam karena petani menentukan nishab dengan ketentuan sendiri. Adapun yang sesuai dengan hukum Islam menurut analisis bahwa pengeluaran zakat tanaman holtikultura diqiyaskan dengan zakat pertanian gandum, kurma, anggur adapun nishabnya adalah 653kg beras atau sejumlah uang yang senilai, adapun ukuran yang dikeluarkan 5% dan 10% sesuai pengairannya