KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH TSANAWIYAH DAARUL MA’RIFAT SUKAMARGA KECAMATAN ABUNG TINGGI KABUPATEN LAMPUNG UTARA

Dalam menjalankan roda kepemimpinannya maka pemimpin harus memiliki beberapa kemampuan; mengambil keputusan, memotivasi, komunikasi, mengendalikan bawahan, tanggungjawab, mengendalikan Emosional. Dari hasil pra survey yang penulis lakukan di Madrasah Tsanawiyah Daarul Ma’rifat Sukamarga Kecamatan Abung Tinggi Kabupaten Lampung Utara, memberikan gambaran, bahwa pemimpin madrasah memiliki beberapa kemampuan yang telah dilaksanakan secara efektif dan efisien, sehingga berdampak terhadap kemajuan madrasah. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah Tsanawiyah Daarul Ma’rifat Sukamarga Kecamatan Abung Tinggi Kabupaten Lampung Utara. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana kemampuan Kepala Madrasah dalam mengambil keputusan?, (2) Bagaimana kemampuan Kepala Madrasah dalam memotivasi ?, (3) Bagaimana kemampuan Kepala Madrasah dalam komunikasi ?, (4) Bagaimana kemampuan Kepala Madrasah dalam mengendalikan bawahan ?, (5) Bagaimana kemampuan Tanggung Jawab Kepala Madrasah ?, dan (6) Bagaimana Kemampuan Kepala Madrasah dalam mengendalikan emosional?”. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Dalam analisis datanya digunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu analisis data yang menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam kontekter tentu) serta menggambar kenapa adanya mengenai objek yang diteliti. Adapun langkah-langkah dalam analisis data yaitu reduksi data, display data, dan verifikasi data dan uji keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi data sumber. Berdasarkan hasil analisis data dalam pembahasan tesis ini dapat diketahui bahwa kepemimpinan kepala Madrasah Tsanawiyah Daarul Ma’rifat Sukamarga Kecamatan Abung Tinggi Kabupaten Lampung Utara (1) di dalam mengambil sebuah keputusan kepala madrasah tidak hanya sepihak, akan tetapi mempertimbangkan besar kecilnya efek yang diakibatkan dari keputusan tersebut, (2) dalam memotivasi, kepala madrasah memberikan anjuran untuk mengikuti kegiatan-kegiatan di luar seperti Workshop, Diskusi, Seminar yang diselenggarakan oleh pihak-pihak tertentu yang ada kaitannya tentang peningkatan kompetensi sebagai guru/pendidik, (3) Dalam komunikasi, kepala madrasah melakukan dua tipe komunikasi yaitu Top-Down dan Bottom-Up, artinya komunikasi dari atasan kebawahan dan dari bawahan keatasan, (4) Dalam mengendalikan bawahan, kepala madrasah tak jarang melakukan tindakan dengan nada yang tegas bahkan memberikan tindakan tegas kepada bawahannya yang tidak mengikuti peraturan dan program yang sudah di sepakati atau dibuat, agar tugas-tugas bisa terselesaikan dengan baik, (5) Tanggungjawab yang dibebankan oleh pemimpin lebih besar dibandingkan dengan bawahannya, hal ini terlihat dari apa yang dilakukan oleh kepala madrasah yaitu sebagai kepala madrasah (pemimpin), ia telah bertanggungjawab terhadap apapun problematika yang terjadi di madrasah . (6) Dalam mengendalikan Emosi, sebagai kepala madrasah, ia selalu melakukan Tabayyun (meminta penjelasan/diskusi), bila terjadi suatu masalah atau tidak sesuai dengan kehendaknya, ia tidak melakukan tindakan yang anarkis dan emosional. Dari keenam kemampuan yang harus dimiliki kepala madrasah sebagai seorang pemimpin, yang menonjol yang nampak dari kepemimpinan kepala Madrasah Tsanawiyah Daarul Ma’rifat Sukamarga Kecamatan Abung Tinggi Kabupaten Lampung Utara adalah dalam kemampuan komunikasi dan tanggungjawa