Peran pengurus lembaga kesejahteraan sosial Lks Apik mandiri dalam membina anak jalanan untuk meraih pendidikan di kelurahan kota Karang Raya Kecamatan Teluk Betung Timur Kota Bandar Lampung

Kehidupan anak jalanan yang mengalami kekerasan, eksploitasi anak, lemahnya ekonomi dan dukungan dari keluarga di daerah Kota Karang Raya Teluk Betung Timur membuat mereka harus bekerja di jalan dan banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja daripada sekolah. Kendati demikian, anak-anak berhak untuk memperoleh pendidikan yang layak dan mereka seyogyanya tidak terlibat dalam aktivitas ekonomi secara dini. Banyak pihak yang cukup peduli terhadap anak-anak jalanan dengan cara mendirikan rumah singgah atau yayasan, di mana rumah singgah atau yayasan tersebut melakukan proses belajar mengajar dan menjadikan mereka tetap semangat untuk meraih cita-cita dan masa depan yang cerah. Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) APIK MANDIRI merupakan salah satu Lembaga yang berperan untuk membina anak jalanan. Maka dari itu LKS APIK MANDIRI melakukan pembinaan pendidikan melalui berbagai kegiatan. Permasalahan yang di kemukakan adalah “ bagaimana peran yang di lakukan oleh Pengurus Lembaga Kesejahteraan Sosial APIK MANDIRI dalam membina anak jalanan untuk Meraih Pendidikan di daerah Kota Karang Raya Teluk Betung Timur Bandar Lampung?” dan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:1. Untuk mengetahui upaya Lembaga Kesejahteraan Sosial APIK MANDIRI dalam membina anak jalanan untuk membina anak jalanan untuk Meraih Pendidikan di daerah Kota Karang Raya Teluk Betung Timur Bandar Lampung. Penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistic, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang berpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditentukan di lapangan. dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Menurut Lofland dan Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Alat pengumpulan data yang di gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data dengan proses pengumpulan data di lanjutkan dengan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan atau verifikasi dengan cara analisi berfikir induktif dengan meneliti seluruh populasi yang berjumlah 45 orang. Dan dari hasil yang di dapatkan melalui monitoring LKS APIK MANDIRI yaitu setiap aktifitas dan kegiatan yang di lakukan dalam proses penarikan anak jalanan ini memerlukan kesinambungan dan konsistensi yang terukur dengan baik. Sangat di perlukan pengawasan yang terpadu dan menyeluruh mulai dari internal team APIK sampai dengan guru pendamping, sekolah, anak, orang tua, masyarakat dan penerima manfaat itu sendiri agar maksud dan tujuan progran dapat terus tercapai. Dan hasil pembinaan tersebut dapat mendorong anak jalanan dapat kembali bersekolah dan menata masa depan dengan baik, yaitu dengan di perolehnya persentase 85 % atau sekitar 19 anak jalanan yang telah berhasil ditarik oleh LKS APIK MANDIRI dan mengurangi jam kerja mereka di jalan dari jumlah sampel anak jalan yang di tentukan yaitu sebanyak 22 orang