UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA AKHLAK SISWA DI KELAS X SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG

Fenomena kenakalan remaja makin meluas akhir-akhir ini. Tujuan umum Pendidikan Agama Islam merujuk kepada al-Qur'an dan hadits, ditujukan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian, pendidikan agama berfungsi untuk membimbing dan mengarahkan anak didik supaya menjadi muslim yang beriman teguh yang harus dicerminkan dengan akhlak yang mulia. Penelitian ini lakukan di SMAN 8 Bandarlampung pada bulan Juli 2016. Hasil studi pendahuluan, penulis memperoleh keterangan bahwa, beberapa siswasiswi memiliki akhlak yang kurang baik, diantaranya: terlamat datang ke sekolah, membolos jam pelajaran dengan menongkrong di kantin, mengeluarkan pakaian (tidak rapih), memakai rok pendek, melawan guru, tidak bertegur sapa yang baik, tidak menghormati, berkata kasar, merokok, tidak melaksanakan solat berjamaah di mushola sekolah, tidak melaksanakan tugas piket, tidak mengerjakan tugas mata pelajaran (PR), bahkan menggunakan narkoba. Rumusan masalah penelitian ini adalah “bagaimanakah upaya guru pendidikan agama islam dan kepala sekolah dalam membina akhlak siswa di kelas X SMAN 8 Bandarlampung?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dan apa sajakah upaya yang dilakukan oleh guru PAI dan kepala sekolah dalam membina akhlak siswa kelas X di SMAN 8 Bandarlampung. Pembinaan sikap dan prilaku anak mempunyai metode tersendiri. Menurut Abdullah Nasikh Ulwan ada beberapa metode pembinaan akhlak yang efektif diterapkan antara lain: melalui contoh teladan, memberi nasehat, memberi perhatin khusus, membiasakan anak melakukan yang baik, dan memberi hukuman. Penelitian ini bersifat kualitatif. Sumber data utama adalah guru PAI dan kepala sekolah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang telah terhimpun akan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Analisis data dimulai dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan kemudian penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, guru PAI dan kepala sekolah telah melakukan pembinaan akhlak siswa kelas X dengan menggunakan berbagai metode diantaranya dengan menasehati, memberikan keteladanan kepada peserta didik, membiasakan anak melakukan hal baik, juga memberikan hukuman pada anak yang berprilaku buruk. Namun, upaya pembinaan akhlak siswa di SMAN 8 Bandar Lampung harus terus ditingkatkan dan dimaksimalkan lagi