Negara Indonesia dengan penduduk yang multietnis perlu mengupayakan bagaimana membangun sikap menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antar golongan), agar memiliki sikap untuk saling toleransi, menerima dan menghormati perbedaan. Hal itu dilakukan antara lain melalui pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA), pada khususnya pembelajaran tari dianggap strategis sebagai alat pendidikan multikultural di sekolah. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana Sekolah Mengah Atas Yogyakarta menterjemahkan kurikulum 2013 dalam pembelajaran tari, bagaimana memaknai empat sifat multilingual, multidimensi, multikultural, dan multikecerdasan dalam dimensi koqnitif, affektif, dan motorik. Artikel ini difokuskan untuk mengkritisi praktik...