PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATAPELAJARAN SEJARAH KELAS X-IIS 2 DI MAN 1 MALANG KABUPATEN MALANG

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di MAN 1 Malang pada kelas X-IIS 2 ditemukan bahwa pada saat pembelajaran di kelas, guru tidak menyajikan materi dalam bentuk permasalahan sehingga siswa belum terlatih untuk berpendapat dan menjelaskan. Guru lebih banyak menjelaskan materi melalui metode ceramah dengan menggunakan powerpoint sehingga selama proses pembelajaran siswa cenderung pasif, hanya ada 3 siswa yang menjawab pertanyaan dan mampu memberikan pendapat selama proses pembelajaran dan terdapat 4 siswa yang bisa membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dijelaskan oleh guru. Sedangkan siswa yang lainnya hanya mencatat materi yang diberikan oleh guru, ada juga yang hanya duduk dan diam karena bosan dan tidak paham apa yang dijelaskan oleh guru, mengobrol dengan teman sebangkunya, bahkan ada juga yang tidur-tiduran dibangkunya. Dengan adanya hal tersebut, menyebabkan kebanyakan siswa kurang dalam kemampuannya untuk berpikir kritis. Adanya permasalahan tersebut, maka diperlukan model pembelajaran yang dapat menumbuhkan aktivitas berpikir siswa. Model Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang di setiap fasenya memberikan kesempatan kepada siswa untuk memaksimalkan kemampuan dalam berpikir. Berkaitan dengan hal itu, maka diperlukan penelitian yang berkaitan dengan pengaruh model Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada matapelajaran sejarah. Terdapat dua rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) bagaimana keterlaksanaan model Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada matapelajaran sejarah kelas X-IIS 2 di MAN 1 Malang Kabupaten Malang, dan 2) bagaimana pengaruh model Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada matapelajaran sejarah kelas X-IIS 2 di MAN 1 Malang Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian pre-experimental design khusus pada bentuk one group pretest-posttest design dimana penelitian ini menekankan pada pengumpulan data dengan memberi soal essay pada saat sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MAN 1 Malang Kabupaten Malang. Pengambilan sampel dilakukan dengan non probability sampling dengan teknik purposive sampling berdasarkan pertimbangan dari guru matapelajaran sejarah sehingga populasi yang ada dipilih satu kelas eksperimen yaitu X-IIS 2. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi penilaian kemampuan berpikir kritis dan soal essay. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan Paired Sampel Test dengan bantuan software SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian 1) Keterlaksanaan model Problem Based Learning dapat diketahui dari hasil observasi keterlaksanaan model pembelajaran yang menunjukkan semua fase terlaksana dengan baik. Hal tersebut dibuktikan bahwa sesuai dengan RPP, materi, dan fase-fase yang ada pada Problem Based Learning. 2) Model Problem Based Learning berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis siswa, hal tersebut dapat dilihat dari perolehan nilai lembar observasi kemampuan berpikir kritis siswa dan nilai dari pretest dan posttest. Berdasarkan data penilaian lembar observasi kemampuan berpikir kritis memiliki nilai rata-rata sebesar 16,47 dengan persentase rata-rata sebesar 68,63% yang termasuk dalam klasifikasi baik. Kemudian rata-rata pretest menunjukkan nilai sebesar 47,08 sedangkan nilai rata-rata posttest sebesar 77,94. Hal tersebut dibuktikan dengan uji hipotesis nilai tes memiliki sebesar 19,061 dengan sebesar 1,690 sehingga 19,061 1,690 dengan nilai signifikasi 0,00 < 0,05. Maka hasil uji hipotesis dalam penelitian ini disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.