Pengaruh Model Pembelajaran Make a match terhadap Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Sejarah Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Turen Kabupaten Malang

Pembelajaran sejarah merupakan pembelajaran yang membahas tentang kejadian masa lalu, banyak peristiwa-peristiwa penting yang harus dipelajari maka dalam proses pembelajaran antara guru dengan siswa diperlukan pembelajaran yang baik dan tepat sesuai dengan kondisi siswa. Pada saat ini kebanyakan guru sejarah hanya memakai model pembelajaran konvensional atau hanya berceramah ketika menyampaikan materi sejarah. Banyak siswa didalam kelas hanya menerima informasi dari guru tanpa adanya keinginan untuk mencari tahu sendiri mengenai materi pelajaran yang diperlukan untuk menambah wawasannya. Hal itu dibuktikan dengan keaktifan belajar siswa yang masih rendah. Guru harus mampu memilih model pembelajaran yang cocok agar semua siswa berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran sejarah. Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan model pembelajaran make a match. Model pembelajaran make a match memiliki kelebihan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik, karena didalamnya ada unsur permainan yang menyenangkan. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan penelitian tentang bagaiamana pengaruh keaktifan siswa setelah mendapat perlakuan menggunakan model pembelajaran make a match. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian Pre-Experimental Designdengan bentuk desain one-shot chase study. Pada penelitian ini, kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa penggunaan model pembelajaran konvensional setelah itu diberikan perlakuan berupa penggunaan model pembelajaran make a match. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 1 Turen tahun ajaran 2017/2018. Sampel diambil dengan cara purposive sampling, sehingga ditentukan bahwa kelas XI IPA 6 dijadikan sebagi kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan pre-test dan post-test untuk mengukur keaktifan belajar siswa. Uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji t (paired sample test). Hasil penelitian yang didapatkan pada pelaksanaan dari model pembelajaran make a match dalam pembelajaran sejarah sudah sesuai dengan RPP yang digunakan dan seluruh sintak dari modelnya sendiri serta mengikuti kegiatan yang ada pada indikator keaktifan siswa. Serta semua kegiatan mulai dari awal, inti, dan penutup dilaksanakan dengan baik dimana ditunjukkan dengan hasil lembar keterlaksanaan pembelajaran yang telah diisi observer menunjukkan semua tahapan sudah dilaksanakan. Pada kelas eksperimen sebelum perlakuan diperoleh hasil rata-rata nilai keaktifan siswa sebesar 40 dengan nilai terendah siswa adalah 28 dan nilai tertinggi adalah 53. Sedangkan pada kelas eksperimen ketika perlakuan diperoleh hasil rata-rata nilai keaktifan siswa sebesar 62 dengan nilai terendah siswa adalah 36 dan nilai tertinggi siswa adalah 87. Berdasarkan kriteria penilaian keaktifan siswa, maka siswa kelas eksperimen dengan persentase nilai rata-rata keaktifan sebesar 62 termasuk dalam kriteria aktif dan sebelum perlakuan dengan persentase nilai rata-rata keaktifan sebesar 40 termasuk dalam kriteria kurang aktif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak atau ada pengaruh model pembelaran make a match terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran sejarah kelas XI IPA SMA Negeri 1 Turen Kabupaten Malang