Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Motion Graphic pada Materi Sejarah Revolusi Industri Kelas Xi IIS 4 di SMAN 1 Tumpang

Dalam pembelajaran sejarah, media pembelajaran sangat penting untuk membantu guru memberikan gambaran materi sejarah kepada siswa, hal ini dikarenakan objek dan peristiwa sejarah tidak dapat diamati secara langsung oleh siswa. Dari hasil observasi dan wawancara di SMAN 1 Tumpang menunjukkan bahwa kondisi tersebut terkadang membuat siswa kesulitan memahami materi dan kurang tertarik dengan Sejarah. Selain itu siswa juga kurang tertarik untuk membaca materi dari buku teks secara mandiri. Salah satu yang dapat guru lakukan untuk mengatasi kondisi tersebut ialah menggunakan media pembelajaran. Dalam hal ini media pembelajaran membantu guru menyampaikan materi kepada siswa. Media pembelajaran berguna untuk mengatasi keterbatasan ruang, waktu, panca indera serta memperjelas pesan agar tidak bersifat terlalu bersifat abstrak. Berdasarkan pertimbangan tersebut peneliti mengembangkan media pembelajaran dengan tujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis video motion graphic pada matapelajaran Sejarah Peminatan dengan pokok bahasan sejarah Revolusi Industri untuk Kelas XI di SMAN 1 Tumpang. SMAN 1 Tumpang merupakan sekolah yang memiliki potensi berupa sarana pendukung media audiovisual ditiap kelas. Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran yaitu siswa kurang tertarik dan kesulitan untuk memahami materi sejarah revolusi industri yang disampaikan, selain itu dari hasil observasi diketahui bahwa siswa lebih tertarik apabila pembelajaran sejarah guru menggunakan media berupa video. Penelitian diawali dengan analisis potensi dan masalah kemudian dilanjutkan dengan desain produk. Media pembelajaran berbasis video motion graphic ini dikembangkan menggunakan aplikasi Adobe After Effect. Pokok bahasan materi yang terdapat pada media pembelajaran adalah sejarah Revolusi Industri yang mengacu pada kurikulum 2013 KD 3.3 untuk kelas XI SMA/MA pada matapelajaran Sejarah Peminatan. Produk yang dihasilkan berupa video motion graphic dengan durasi 10 menit. Tahap selanjutnya adalah melakukan validasi dan uji coba. Pada tahap validasi materi diperoleh persentase 96,4% dan validasi media sebesar 91,7%. Pada uji coba kelompok kecil, produk yang dikembangkan memperoleh persentase sebesar 95,2% dan pada uji coba kelompok besar memperoleh 95%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan tergolong sangat valid sebagai media pembelajaran. Media yang dikembangkan diharapkan dapat digunakan sebagai solusi terhadap masalah yang muncul serta dapat mewadahi ketertarikan siswa terhadap media audiovisual dalam pembelajaran sejarah