PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ISSUE CENTERED HISTORY UNTUK MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU SISWA DALAM PELAJARAN SEJARAH KELAS XI SMA NEGERI 1 KAUMAN TULUNGAGUNG

ABSTRAK Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan merupakan bagian penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan di sekolah dapat menghasilkan manusia yang cerdas, kreatif dan bertanggung jawab. Berdasarkan observasi awal di SMAN 1 Kauman, ditemukan permasalahan pembelajaran antara lain (1) sebagian besar siswa jarang bertanya sehingga siswa sulit untuk mengungkapkan pendapatnya (2) rasa percaya diri siswa rendah, dan rasa ingin tahu siswa juga rendah terhadap pelajaran sejarah (3) perbedaan karakter antara siswa jalur IPA dan siswa jalur IPS dalam belajar sejarah (4) jumlah siswa yang bermasalah berbeda jumlahnya setiap kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Issue Centered History terhadap peningkatan rasa ingin tahu siswa dalam pembelajaran sejarah di kelas, 2) Mendeskripsikan hasil peningkatan rasa ingin tahu siswa terhadap pelajaran sejarah dengan penerapan model pembelajaran Issue Centered History, 3) Mendeskripsikan peningkatan kualitas belajar siswa terhadap peningkatan rasa ingin tahu pada pelajaran sejarah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif. Dengan langkah-langkahnya (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi dan evaluasi. Penelitian dilaksanakan dengan dua kali siklus pelaksanaan tindakan. Dalam tiap siklus akan dilakukan penulisan catatan lapangan, penilaian observasi siswa dan dokumentasi kegiatan pelaksanaan tindakan. Hasil penilaian observasi siswa akan dikelompokkan dalam tiap kategori penilaian rasa ingin tahu yaitu (1) bertanya, (2) berpendapat, (3) menyimak, (4) mengeksplorasi, (5) kerjasama. Analisis data berasal dari catatan lapangan, hasil penilaian observasi siswa, dan hasil pengelompokan tiap kategori penilaian siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai siswa yang telah didasarkan pada indikator-indikator rasa ingin tahu dalam penilaian observasi siswa pada siklus 1 67,16 yang termasuk dalam interval nilai cukup mengalami peningkatan menjadi 76,89 di siklus 2 yang memiliki interval penilaian tinggi. Dari hasil temuan penelitian model pembelajaran ICH memberikan manfaat peningkatan rasa ingin tahu siswa antara lain (1) siswa menjadi lebih aktif dalam berdiskusi dengan teman, (2) siswa lebih sering bertanya dan berpendapat kepada guru, (3) siswa jadi lebih banyak melakukan eksplorasi belajar, (4) siswa lebih memerhatikan guru saat guru menjelaskan materi yang sulit dimengerti