Sejarah dan Peran Waffen SS (1923-1945) Dalam Perang Dunia II Beserta Relevansinya dalam Dunia Pendidikan

ABSTRACT Anugerah, Harwin Galih. 2016. Sejarah dan Peran Waffen SS (1923-1945) dalam Perang Dunia II Beserta Relevansinya dengan Dunia Pendidikan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. Abdul Latif Bustami, M.Si.Kata Kunci: Waffen SS, Nazi, Perang Dunia IIWaffen Schutzstaffel atau lebih dikenal dengan sebutan Waffen SS adalah pasukan paramiliter milik partai Nazi Jerman pada Perang Dunia II yang berlangsung 6 tahun antara 1939-1945. Terbentuk awal tahun 1923 dengan nama Stosstruppe Adolf Hitler pasukan ini kemudian berkembang menjadi sebuah ‘senjata’ Hitler untuk memukul mundur semua lawan politiknya selain digunakan untuk kepentingan militer pada saat Perang Dunia II berlangsung. Waffen SS adalah anak kandung partai Nazi Jerman, yang terbentuk akibat ketidakstabilan kondisi dalam negeri Jerman pasca Perang Dunia I. Aksinya selama Perang Dunia II menuai banyak pujian dari kawan dan lawan meskipun banyak kekejaman yang dituduhkan pada Waffen SS. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: pertama, bagaimana sejarah perkembangan Waffen SS. Kedua, bagaimana peran divisi-divisi Waffen SS dalam Perang Dunia II. Ketiga, bagaimana relevansi penelitian dengan pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kepustakaan yang memiliki langkah-langkah sebagai berikut: pertama, menyiapkan alat perlengkapan, kedua, menyusun bibliografi kerja, ketiga, mengatur waktu, dan terakhir membaca dan mencatat hasil penelitian.Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa: (1) Waffen SS terbentuk pada akhir tahun 1923 dengan nama Stosstruppe Adolf Hitler setelah keluarnya Adolf Hitler dari penjara Landsberg dengan jumlah anggota sebanyak 12 orang, tugas utamanya adalah sebagai pengawal pribadi Hitler dan petinggi partai Nazi dalam menjalankan kampanye. Tahun 1924 berganti nama menjadi Schutzstafel. Schutzstaffel mulai berkembang pesat mulai tahun 1926 dan mencapai tingkatan tertinggi dalam organisasinya pada 1936 setelah Himmler ditunjuk menjadi kepala kepolisian, dan terus berkembang pesat hingga dibubarkan pada 1945. (2) Peran yang diemban setiap divisi Waffen SS berbeda-beda, namun secara garis besar sebagai unit tempur dari Schutzstaffel (SS) tugas Waffen SS bisa dibedakan menjadi 2 yakni, combat duty dan occupation duty. Combat duty meliputi seluruh operasi militer Jerman (darat, hanya di Eropa) melawan pasukan militer Sekutu dan Uni Soviet selama Perang Dunia II dan operasi Anti-Partisan yang biasa dilakukan untuk meredakan perlawanan pemberontak di belakang garis pertahanan. Sementara occupation duty merupakan penjagaan suatu wilayah yang diduduki Jerman tanpa melakukan operasi militer, biasanya diberikan kepada divisi gunung (gebirgs), namun dalam beberapa kesempatan pada awal perang peran ini juga diberikan kepada divisi-divisi yang membutuhkan istirahat dan penggantian personil. (3) topik penelitian ini dapat dimasukkan ke dalam materi Sejarah Hubungan Internasional dan Sejarah Eropa. Selain itu juga memiliki nilai-nilai pendidikan karakter antara lain: Disiplin, cinta tanah air, menghargai prestasi dan tanggung jawab.ABSTRACT Anugerah, Harwin Galih. 2016. The History and Role of Waffen SS (1923-1945) during World War II and Its Educational Relevance. Thesis, History Education Department, Social Science Faculty, State University of Malang. Advisor: (1) Dr. Abdul Latif Bustami, M.Si.Keywords : Waffen SS, Nazi, World War II.Waffen Schutzstaffel or broadly known as Waffen SS was a paramilitary force of Nazi Germany during World War II which stretch for 6 years between 1939 until 1945. Established in 1923 with given name Stosstruppe Adolf Hitler, this paramilitary force develop itself into a formidable weapon which Hitler used not only to maintain the stability of his politics and drove away his political rival during peace time but also as a force to repel Germany enemy during World War II. Waffen SS was a biological child of Nazi, which born mainly because the instability of Germany domestic circumstances after World War I. Its performance during World War II gained respect not only from its own comrades but also its enemy, although there were so many war atrocities accused to Waffen SS after the war end.The formulation of problem in this research are: first, how is the development history of Waffen SS. Second, how is the role of each Waffen SS Divisions during World War II. Third, how is the relevance between the research and education. The method used in this research is the study of literature, which consist of the following steps: first, organize the utility. Second, compose the bibliography. Third, regulate the time of work, and the fourth, read and record. According to the research, the following conclusion are gained: (1) Waffen SS established in 1923 with given name Stosstruppe Adolf Hitler soon after the release of Adolf Hitler from Landsberg prison, its member consist only of 12 handpicked man and its main role were to bodyguard Adolf Hitler and Nazi officials during their political campaign. In 1924, Stosstruppe Adolf Hitler changed its name to Schutzstaffel. Schutzstaffel began to rapidly develop from 1926 and reached its organizational peak at 1936 after Himmler appointed as the head of the Police Department, it grow rapidly from there on until its dissolution in 1945. (2) the role given to each Waffen SS division are different, but its outline consist mainly of combat duty and occupation duty. The combat duty including all of the operation (in land, Europe) which involved Germany during World War II against the allied nation and Uni Soviet army, also anti partisan operation which occur behind the German defense line. The occupation duty consist of guarding the territory which Germany gain during the war, mostly given to mountain troops (gebirgs) but in some occasion also given to the division which need rest and refit. (3) This research topics can be included to the topic on international relation history and also european history. Beside these two, this topic also has some point in character building education such as loyalty, responsibility, the appreciation of achievement, and patriotism