PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF TIPE PEMBELAJARAN SEBAYA (PEER LEARNING)UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X6 SMA NEGERI I KUTOREJO MOJOKERTO

ABSTRAK Rakhmawati, Yulia. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Tipe Pembelajaran Sebaya (Peer Learning) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Sejarah Kelas X6 SMA Negeri 1 Kutorejo Mojokerto. Skripsi. Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: Aditya Nugroho Widiadi S.Pd, M.Pd Kata Kunci: model pembelajaran kolaboratif, peer learning, motivasi, hasil belajar. Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah perlu mendapat perhatian, karena mata pelajaran sejarah seringkali disepelekan.Hal ini dibuktikan dengan kondisi siswa kelas X6 SMA Negeri 1 Kutorejo Mojokerto pada saat pembelajaran berlangsung tidak memperhatikan dan menunjukkan sikap kurang tertarik terhadap mata pelajaran sejarah.Kurangnya motivasi belajar mempengaruhi hasil belajar siswa.Sehingga perlu adanya model pembelajaran yang variatif untuk menarik perhatian siswa dalam belajar untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah Model Pembelajaran KolaboratifTipe Pembelajaran Sebaya (Peer Learning). Model Pembelajaran Kolaboratif yaknimelibatkan siswa dalam suatu kelompok-kelompok kecil. Tipe Pembelajaran Sebaya (Peer Learning)suatu proses yang membentuk kelompok sebaya, saling berinteraksi satu sama lain dalam membahas topik pembelajaran.Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa kelas X6 SMA Negeri 1 Kutorejo Mojokerto melalui penerapan model pembelajaran kolaboratif tipe pembelajaran sebaya (peer learning). (2) untuk meningkatkan hasil belajar sejarah siswa kelas X6 SMA Negeri 1 Kutorejo Mojokerto melalui penerapan model pembelajaran kolaboratif tipe pembelajaran sebaya (peer learning).Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus dengan menerapkan model pembelajaran kolaboratif tipe pembelajaran sebaya (peer learning). Subjek penelitian siswa kelas X6 SMA Negeri 1 Kutorejo Mojokerto. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah peneliti sebagai penyaji pembelajaran dan guru mitra peneliti sebagai observer, wawancara, tes, catatan lapangan dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peningkatan motivasi belajar sejarah siswa kelas X6 SMA Negeri 1 Kutorejo Mojokerto melalui model pembelajaran kolaboratif tipe pembelajaran sebaya (peer learning)yaitu pada siklus I skor rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 72,74% dengan kriteria cukup, dapat disimpulkan motivasi belajar siswa belum memenuhi target keberhasilan. Sedangkan pada siklus II skor rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 94,96% dengan kriteria sangat baik, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa telah memenuhi target keberhasilan,motivasi belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 22,22%. (2) peningkatan hasil belajar sejarah siswa kelas X6 SMA Negeri 1 Kutorejo Mojokerto melalui model pembelajaran kolaboratif tipe pembelajaran sebaya (peer learning)yaitu pada siklus I siswa yang mencapai ketuntasan belajar berjumlah 10 siswa, dengan persentase 27,8%dan yang belum mencapai ketuntasan adalah 26 siswa dengan persentase 72,2%, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa belum memenuhi target keberhasilan. Pada siklus II jumlah siswa yang mencapai ketuntasan adalah 32 siswa dengan persentase 89% dan yang tidak mencapai ketuntasan adalah 4 siswa dengan persentase 11%. Disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi target keberhasilan, sedangkan pada siklus II telah memenuhi keberhasilan dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 61,2%.Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mengajukan saran yaitu (1) bagi guru: guru dapat menerapkan model pembelajaran kolaboratif tipe pembelajaran sebaya (peer learning)agar siswa tidak merasa bosan, dan dapat menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. (2) bagi peneliti yang akan datang dapat dilakukan pada jenjang pendidikan yang lain