Masyarakat Petani Kayu: Studi Kasus KPHR Sumber Wana Abadi Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang Tahun 1981-2014 dan Kontribusinya terhadap Pendidikan

ABSTRAK Agustina, Tyas Anisa. 2015. Masyarakat Petani Kayu: Studi Kasus KPHR Sumber Wana Abadi Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang Tahun 1981-2014 dan Kontribusinya terhadap Pendidikan. Skripsi, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: Drs. Marsudi, M.Hum. Kata kunci: masyarakat petani kayu, KPHR Sumber Wana Abadi Hutan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kelangsungan kehidupan manusia. Berdasarkan kepemilikannya hutan dibedakan menjadi dua, yakni hutan negara dan hutan rakyat. Masyarakat memanfaatkan hutan untuk meningkatkan kehidupan perekonomian maupun sosial. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya hutan Di Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang dilakukan dengan membentuk Kelompok Pengelola Hutan Rakyat (KPHR) Sumber Wana Abadi. Penelitian ini memiliki tiga rumusan masalah yang akan dikaji, yaitu (1) Bagaimana latar belakang terbentuk Kelompok Pengelola Hutan Rakyat (KPHR) Sumber Wana Abadi Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang tahun 1981-2014, (2) Bagaimana proses perkembangan Kelompok Pengelola Hutan Rakyat (KPHR) Sumber Wana Abadi Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang tahun 1981-2014, dan (3) Bagaimana dampak Kelompok Pengelola Hutan Rakyat (KPHR) Sumber Wana Abadi terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan lingkungan Desa Sumberoto Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang tahun 1981-2014 dan kontribusinya terhadap pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Metode sejarah meliputi pemilihan topik yakni menentukan topik yang akan dikaji, heuristik yaitu pengumpulan sumber, verifikasi yakni menguji kebenaran informasi yang terdiri dari kritik ektern dan kritik intern, interpretasi yakni menafsirkan dan menyimpulkan keterangan yang dapat dipercaya mengenai sumber sejarah berdasarkan informasi yang diberikan, dan historiografi yakni penulisan sejarah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) latar belakang terbentuk KPHR Sumber Wana Abadi adalah adanya kawasan hutan negara yang terletak di Desa Sumberoto sehingga pemerintah membentuk kelompok pengelola hutan rakyat agar masyarakat tidak melakukan pencurian di kawasan hutan negara. Adanya Peraturan Pemerintah UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, serta adanya lahan kritis yang terdapat di Desa Sumberoto, sehingga kelompok dapat memanfaatkan lahan kritis tersebut dengan melakukan penanaman tanaman hutan, (2) Pengelolaan hutan rakyat dilakukan dengan meggunakan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Adanya SVLK, kayu yang dihasilkan oleh anggota KPHR dapat dikatakan legal dan mempunyai harga jual yang lebih tinggi baik di tingkat kelompok maupun industri. Bantuan dari pemerintah juga diberikan kepada KPHR Sumber Wana Abadi untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, dan (3) Dampak KPHR Sumber Wana Abadi dapat dirasakan dalam bidang sosial, ekonomi dan lingkungan. Bidang sosial yakni meningkatnya kesadaran masyarakat setempat mengenai pentingnya menjaga kestabilan hutan. Bidang ekonomi yakni meningkatkan daya saing produk perkayuan Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melegalkan kayu yang dihasilkan oleh petani. Bidang lingkungan yakni mengatasi alih fungsi lahan melalui kegiatan hutan rakyat. Namun, dalam pelaksanaannya terdapat berbagai kendala yang dihadapi oleh pemerintah maupun kelompok yakni kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola hutan secara lestari, karena rendahnya tingkat pendidikan masyarakat setempat. Saran untuk penelitian selanjutnya yakni peneliti dapat melakukan penelitian mengenai sejarah lingkungan dengan kajian yang berbeda