Premanisme di Kota Malang 1980-2014

ABSTRAKSandiyanto, Angga. 2014. Premanisme di Kota Malang 1980-2014. Skripsi, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. R. Reza Hudiyanto, M.Hum (II) Najib Jauhari, S.Pd, M.HumKata Kunci: premanisme, Kota MalangPremanisme telah muncul sejak periode kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, dengan sebutannya saat itu yaitu bandit, dan penyebutan ini terus dipakai hingga periode Kerajaan Islam dan berkembang menjadi istilah jago dan jagoan di periode pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia, hingga akhirnya pada periode pasca revolusi dan Orde Baru, istilah preman disematkan pada masyarakat yang berperilaku layaknya jagoan dan bandit. Sebagian besar para preman ini baik secara individu maupun berkelompok, banyak bermunculan di kota-kota besar, salah satunya di Kota Malang. Terkait hal tersebut peneliti mengangkat dengan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana latar historis premanisme di Indonesia ? 2. Bagaimana premanisme pada tahun 1980-2014 di Kota Malang dan muatan kependidikannya?Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam penelitian sejarah ini yaitu pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi, dan historiografi.Hasil penelitian dari metode penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, istilah preman berasal dari bahasa Belanda vrijman (orang bebas), asal usul preman ini muncul pada periode Hindu-Buddha, tepatnya dalam kisah pendiri Kerajaan Singhasari Ken Angrok, yang masa mudanya dikisahkan dalam kitab Pararaton sebagai bandit atau penjahat. Dalam perkembangannya, preman ini dianggap sebagai pahlawan seperti Si Pitung dan bahkan terlibat dalam laskar pada era revolusi, tetapi konotasi positif ini hanya bertahan hingga periode pasca revolusi saja dan bahkan di periode 1982 an mereka ditumpas oleh gerakan Petrus (penembak misterius). Kedua, premanisme di Kota Malang terjadi karena latar belakang perkembangan ekonominya dan kondisi ketaatan masyarakatnya terhadap hukum. Dibalik perkembangan ekonomi di Kota Malang, ada beberapa pihak dalam masyarakat yang mengambil keuntungan secara sepihak dengan aksi premanisme dan karena kondisi ketaatan masyarakatnya terhadap hukum yang tidak kondusif, membuat masyarakatnya yang lain untuk ikut tidak taat hukum juga, salah satunya bentuknya yaitu aksi premanisme. Muatan kependidikan yang dapat diambil dari premanisme di Kota Malang ini yaitu agar lingkungan pendidikan formal, non-formal dan informal, agar menerapkan kepada para generasi penerus bangsa sejak dini nilai-nilai dalam pendidikan karakter, mengingat aksi premanisme terjadi karena ketidaktahuan pelaku mengenai hal tersebut.Saran bagi peneliti berikutnya, kajian bertema kriminalitas seperti ini perlu dikaji kembali dengan fokus tulisan berbeda. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi serta manfaat sebagai upaya dalam mencegah dan menanggulangi premanisme di Kota Malang.