Perkembangan Pabrik Gula Gempolkrep Kabupaten Mojokerto dan Kontribusi Pendidikan tahun 1993-2011.

ABSTRAK Diana, Windar Nur. 2014. Perkembangan Pabrik Gula Gempolkrep Kabupaten Mojokerto dan Kontribusi Pendidikan tahun 1993-2011. Skripsi, Jurusan Sejarah, Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Dewa Agung Gede Agung, M.Hum. (II) Dra. Yuliati, M.Hum Kata Kunci: Perkembangan, PG. Gempolkrep, Mojokerto. Kabupaten Mojokerto memiliki tanah yang subur dan cocok untuk pertanian dan perkebunan karena didukung kondisi topografi dan aliran sungai. Sungai Brantas yang mengalir melalui daerah ini telah memberi banyak manfaat untuk pertanian dan perkebunan, salah satunya yaitu perkebunan tebu. Perkebunan tebu merupakan salah satu tanaman yang banyak dikembangkan di Kabupaten Mojokerto. Terbukti bahwa pada masa kolonial terdapat beberapa pabrik gula, antara lain: Suiker Fabriek Gempolkrep, Suiker Fabriek Sentanen Lor, Suiker Fabriek Bangsal, Suiker Fabriek Brangkal, Suiker Fabriek Tangoenan, Suiker Fabriek Ketanen. Pabrik Gula Gempolkrep dipilih karena kajian tentang pabrik gula di Kabupaten Mojokerto masih sedikit, sehingga mendorong peneliti untuk mengkaji lebih dalam, juga karena adanya kedekatan emosional peneliti pada Kabupaten Mojokerto sehingga bisa memudahkan proses penelitian. Penelitian ini mencari jawab dari masalah yaitu: Pertama, bagaimana gambaran umum Kabupaten Mojokerto. Kedua, bagaimana sejarah berdirinya Pabrik Gula Gempolkrep Kabupaten Mojokerto. Ketiga, bagaimana perkembangan Pabrik Gula Gempolkrep tahun 1993-2011. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum Kabupaten Mojokerto, Sejarah berdirinya Pabrik Gula Gempolkrep dan Perkembangan Pabrik Gula Gempolkrep tahun 1993-2011. Penelitian ini menggunakan metode historis atau metode sejarah. Di dalam metode sejarah ada lima langkah prosedur penulisan sejarah yaitu pemilihan topik, heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut (1) Kondisi geografis Kabupaten Mojokerto sangat cocok untuk pertanian dan perkebunan, didukung oleh kondisi tanah dan aliran sungai Brantas yang dapat memenuhi kebutuhan air di pertanian dan perkebunan. (2) Pabrik Gula Gempolkrep didirikan tahun 1849, milik N. V. Kooy dan Coaster van Voorhaout. (3) Perkembangan hasil produksi dicapai pada tahun 1993, sebelum dikelolah oleh PT. Perkebunan Nusantara X (Persero). Puncak hasil produksi ini karena meningkatnya luas areal dan jumlah tebu yang akan digiling, meningkatnya jumlah tebu yang akan digiling merupakan bukti bahwa lahan yang didapat merupakan lahan subur, sehingga dapat meningkatkan hasil gula yang diperoleh. Perkembangan sarana dan prasarana juga semakin meningkat, terbukti pencapainya prestasi yang didapatkan TK Sacharina, Poliklinik yang melengkapi poli gigi dari RS. Gatoel Mojokerto. Kontribusi pabrik dengan masyarakat sekitar juga dapat dilihat ketika acara buka giling, adanya layanan kesehatan gratis dari pabrik untuk masyarakat sekitar yang kurang mampu, sarana dan prasarana yang disediakan pabrik juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Hasil penelitian Pabrik Gula Gempolkrep juga bisa digunakan untuk materi pembelajaran pada siswa, khususnya kelas XI Semester Genap. Saran untuk peneliti selanjutnya, dengan adanya kajian ini diharapkan bisa menginspirasi peneliti-peneliti lain yang tertarik dengan sejarah perekonomian, khususnya Pabrik Gula Gempolkrep, bisa mengkaji tentang perkembangan kemitraan para petani dengan PG. Gempolkrep, atau juga bisa mengkaji tentang perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar Pabrik Gula Gempolkrep