Perkembangan Pabrik Gula Modjopanggoong Kabupaten Tulungagung Pasca Nasionalisasi Tahun 1957-1996

ABSTRAK Purnamasari, Yeni Puspita. 2013. Perkembangan Pabrik Gula Modjopanggoong Tulungagung Pasca Nasionalisasi Tahun 1957-1996. Skripsi, Jurusan Sejarah, Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Ari Sapto, M.Hum, (II) Drs. Mashuri, M.Hum. Kata Kunci: Nasionalisasi, Perkembangan, PG. Modjopanggoong. Perkembangan pabrik gula pasca nasionalisasi merupakan kajian sejarah yang cukup menarik. Hal ini dikarenakan pada saat terjadinya nasionalisasi tahun 1957 banyak terjadi perubahan-perubahan penting berkaitan dengan pabrik gula, seperti halnya di pabrik gula Modjopanggoong Tulungagung. Awal terjadinya nasionalisasi, kepemilikan pabrik gula Modjopanggoong bukan lagi menjadi milik perorangan Belanda tetapi menjadi milik Badan Usaha Mulik Negara (BUMN) yang dikelola oleh Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Jawa Timur II bersama dengan pabrik gula Ngadiredjo, pabrik gula Pesantren, pabrik gula Meritjan dan pabrik gula Lestari. Dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 1968 terjadi peralihan aset Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) kepada Perusahaan Negara Perkebunan (PNP). Pabrik gula Modjopanggoong masuk dalam Perusahaan Negara Perkebunan XXI, namun wilayah kerjanya bergabung dengan Perusahaan Negara Perkebunan XXII. Pada Tahun 1973 terjadi pengalihan lagi dari PNP XXI-XXII menjadi PT. Perkebunan Persero. Selajutnya pada tahun 1996 PT. PNP XXI-XXII dilebur dan dijadikan satu induk dengan unit-unit usaha lain yang berada di bawah naungan PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) yang berkedudukan di Surabaya. Hal inilah yang menjadikan fokus dalam latar belakang belakang penelitian ini. Penelitian ini mencari jawab atas masalah yaitu: Pertama, bagaimana latar belakang sejarah berdirinya pabrik gula Modjopanggoong hingga menjelang Nasionalisasi. Kedua, bagaimana perkembangan pabrik gula Modjopanggoong tepatnya tahun 1957-1996. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang sejarah berdirinya pabrik gula Modjopanggoong hingga menjelang Nasionalisasi dan mengetahui perkembangan pabrik gula Modjopanggoong tepatnya tahun 1957-1996. Penelitian ini menggunakan metode historis atau metode sejarah. Di dalam metode sejarah ada empat langkah prosedur penulisan sejarah yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pabrik gula Modjopanggoong adalah pabrik gula yang berdiri sejak masa pemerintahan kolonial Belanda. (2) Setelah nasionalisasi pendapatan pabrik menjadi menurun karena manajeman pabrik dipegang oleh pemerintah. Kondisi ini berakibat kepada para pengelola pabrik berencana untuk merelokasikan pabrik gula Modjopanggoong ke luar Jawa agar produksinya meningkat, kemudian bekas lokasi pabrik akan dijadikan sebagai tempat pengolahan tetes tebu menjadi spirtus dan alkohol. Rencana relokasi tersebut akhirnya tidak jadi dilakukan karena adanya peningkatan produksi yang disebabkan oleh adanya berbagai upaya yang dilakukan pabrik, di antaranya sistem bagi hasil pada tahun 1963, program TRI tahun 1975 dan memperbaiki mesin-mesin produksi dengan cara mendatangkan mesin-mesin produksi, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga produksi di pabrik gula Modjopanggoong menjadi meningkat menduduki peringkat pertama di bawah naungan PTPN X Surabaya. Saran untuk penelitian selanjutnya. Dengan adanya kajian ini, diharapkan untuk ke depanya dapat memberikan inspirasi kepada peneliti-peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian dengan topik sejarah perekonomian berkaitan dengan pabrik gula di daerah Modjopanggoong ataupun di daerah lain. Misalnya mengkaji tentang hubungan tenaga kerja pengguna poliklinik terhadap pelayanan poliklinik di pabrik gula Modjopanggoong, atau peran serta buruh pabrik dan petani tebu dalam upaya pengembangan pabrik gula Modjopanggoong, sehingga dapat tercipta bermacam-macam karya berkaitan dengan industri pabrik gula.