implementasi pembelajaran sejarah pada program akselerasi di SMAN 1 Boyolangu Tulungagung tahun ajaran 2010/2011

ABSTRAK Wahyuningtias, Yuliyan. 2011. Implementasi Pembelajaran Sejarah Pada Program Akselerasi di SMAN 1 Boyolangu. Skripsi, Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. I Wayan Legawa, M.Si (II) Drs. Marsudi, M. Hum. Kata Kunci: Implementasi, Pembelajaran Sejarah, Program Akselerasi Program akselerasi merupakan inovasi dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Siswa-siswa yang bisa masuk kedalam program akselerasi adalah siswa yang memiliki IQ>130. Mereka akan menempuh pendidikan selama 2 tahun. Kurikulum program ini tentu berbeda dengan kurikulum program regular, karena perbedaan kurikulum, maka juga terdapat perbedaan dalam hal pembelajaran. Untuk menyesuaiakan dengan kurikulum dan karakteristik siswa akselerasi guru harus memiliki strategi pembelajaran yang khusus. Hal tersebut juga terjadi pada pembelajaran sejarah.. Pelajaran sejarah berlangsung hanya 1 jam setiap minggunya, sedangkan materi pelajaran sejarah sangatlah banyak. Dengan keadaan seperti ini guru mata pelajaran sejarah memiliki suatu cara tersendiri untuk menyingkapi. Pemilihan strategi pembelajaran, pemanfaatan media pembelajaran dan sumber belajar bisa mempengaruhi proses belajar mengajar sejarah program akselerasi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah strategi pembelajaran sejarah pada program akselerasi? (2) bagaimanakah pemanfaatan media pembelajaran sejarah pada program akselerasi? (3) bagaimanakah pemanfatan sumber belajar pada program akselerasi? Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan strategi pembelajaran sejarah pada program akselerasi (2) mendeskripsikan pemanfaatan media pembelajaran sejarah pada program akselerasi (3) mendeskripsikan pemanfaatan sumber belajar pelajaran sejarah pada program akselerasi. Penelitian ini menggunakan metodel penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sumber data primer adalah Guru Sejarah, Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum, serta peserta didik dan dokumen sekolah berupa arsip-arsip. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Teknik ini dilakukan untuk mencari kesamaan data dari berbagai sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru sejarah program akselerasi SMAN 1 Boyolangu sudah sesuai dengan standart dari pemerintah dalam hal perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi. Dalam hal pelaksanaan pembelajaran, pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran Sejarah pada program akselerasi di SMAN 1 Boyolangu sudah mengarah pada pemilihan strategi atau metode pembelajaran yang dianjurkan dalam KTSP. Tiga macam strategi pembelajaran yaitu strategi penyampaian penemuan (exposition-discovery learning),strategi pembelajaran kelompok dan strategi pembelajaran individual atau (groups-individual learning) dapat diterapkan pada program akselerasi di SMAN 1 Boyolangu. (2) Penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran sejarah di program akselerasi SMAN 1 Boyolangu dirasa peneliti belumlah maksimal. Hal tersebut dikarenakan guru mata pelajaran sejarah masih belum memanfaatkan fasilitas media pembelajaran dari sekolah semaksimal mungkin. (3) Sumber belajar yang digunakan di kelas akselerasi bermacam-macam seperti, menggunakan modul/LKS dari sekolah dan buku-buku dari pemerintah seperti buku-buku BSE ataupun buku-buku yang telah ditunjuk oleh guru sejarah. Mereka juga dapat merujuk internet sebagai sumber belajar. Selain buku dan internet sumber belajar lain yang digunakan adalah CD interaktif. Penggunaan CD interaktif cukup bermanfaat bagi siswa. Semua siswa di kelas aksel memiliki laptop sehingga mudah sekali untuk menggunkan CD interaktif sebagai sumber belajar.