Di Atas Panggung Harapan: Potret Keadaan Batin Seniman Ketoprak Siswo Budoyo Tulungagung di Masa Modern

Perubahan jaman yang disebabkan arus modernisasi yang semakin deras masuk ke Indonesia tentunya memengaruhi berbagai bidang kehidupan masyarakat. Perubahan selera masyarakat ini salah satunya adalah terhadap kesenian tradisional yang merupakan wujud budaya daerah Indonesia. Salah satu kesenian tradisional yang terkena imbas dari perubahan ini adalah kesenian ketoprak. Kesenian ketoprak merupakan hiburan favorit bagi masyarakat saat sarana hiburan tidak semarak sekarang, salah satu kelompok kesenian ketoprak yang pernah jaya dan sudah tampil di berbagai pelosok daerah yang biasa disebut dengan istilah tobong adalah ketoprak Siswo Budoyo yang dipimpin oleh Ki Siswondo HS yang berasal dari Tulungagung Jawa Timur. Namun seiring dengan perubahan waktu dan berkembangnya sarana hiburan yang lebih modern dan beragam ketoprak mulai ditinggalkan. Terpuruknya kesenian ketoprak pada umumnya dan Siswo Budoyo pada khususnya tentunya membawa pengaruh bagi para seniman yang ada di dalamnya tidak hanya pengaruh yang bersifat materi tetapi juga berkenaan dengan keadaan batin mereka Dari uraian latar belakang di atas akan muncul beberapa permasalahan yang menyangkut kehidupan para seniman ketoprak Siswo Budoyo diantaranya adalah (1). Bagaimanakah pandangan batin seniman Siswo Budoyo terhadap kesenian ketoprak yang menjadi jiwa mereka, (2). Bagaimanakah keadaan batin seniman Siswo Budoyo terhadap marginalisasi kesenian ketoprak saat ini akibat proses modernisasi, (3). Bagaimanakah bentuk dan wujud eksistensi seniman ketoprak Siswo Budoyo di masa modern. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis pandangan batin seniman ketoprak Siswo Budoyo terhadap kesenian ketoprak itu sendiri, (2) menganalisis keadaan batin seniman ketoprak Siswo Budoyo akibat proses modernisasi dan perubahan selera masyarakat, (3) Mengetahui bentuk dan upaya eksistensi seniman ketoprak Siswo Budoyo di masa modern. Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan dapat mengungkap bagaimana perjuangan para seniman dalam menghadapi perubahan ini. Dari penelitian ini dapat diketahui bagaimana pandangan batin seniman ketoprak terhadap kesenian ketoprak yang bagi hidup mereka adalah sebagai jiwa dan nyawa mereka, bagi para seniman kesenian ketoprak banyak ivmemberikan kontribusi baik secara materi terlebih kepada batin mereka. Para seniman mengenal kesenian ketoprak baik karena bakat alami mereka maupun karena faktor keturunan dan lingkungan yang membesarkan mereka. Seiring dengan perkembangan jaman yang lebih modern kesenian ketoprak menjadi salah satu hiburan yang termarginalkan . Hal ini berpengaruh terhadap keadaan batin seniman ketoprak yang pada umumnya sangat terguncang dan muncul berbagai rasa yang merupakan ungkapan jiwa mereka sebagai seniman dengan latar belakang budaya Jawa, seperti misalnya perasaan nrima (menerima), pasrah, dan juga isin. Di tengah keadaan batin para seniman yang mulai tidak stabil karena proses perubahan ini, ternyata tidak memengaruhi eksistensi para seniman ketoprak untuk tetap mempertahankan kesenian ketoprak meskipun dengan keadaan yang penuh dengan keterbatasan. Para seniman ketoprak tetap menunjukkan eksistensi mereka dalam bentuk eksistensi lahir maupun eksistensi batin mereka. Eksistensi lahir para seniman dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana bentuk dan upaya para seniman untuk mempertahankan eksistensi mereka mendapatkan penghasilan secara materi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sedangkan eksistensi batin adalah bentuk dan upaya para seniman untuk tetap bisa berkarya di atas panggung. Eksistensi lahir maupun batin yang ditunjukkan para seniman akan saling berhubungan dan memengaruhi satu dengan yang lain. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang kehidupan para seniman tradisional yang mempunyai banyak keunikan di dalamnya. Selain itu diharapkan peran dari masyarakat dan Dinas terkait untuk lebih memberikan perhatian terhadap kelangsungan kesenian tradisional.