Karakteristik Aspal Porus Gradasi WAPA (Wisconsin Asphalt Pavement Association) menggunakan Asbuton LGA (Lawele Granular Asphalt) sebagai Substitusi Aspal Penetrasi 60/70

ABSTRAK Rohmah, Hanifah. 2018. Karakteristik Aspal Porus Gradasi WAPA (Wisconsin Asphalt Pavement Association) menggunakan Asbuton LGA (Lawele Granular Asphalt) sebagai Substitusi Aspal Penetrasi 60/70. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Boedi Rahardjo, M.Pd., M.T, (II) Pranoto, S.T., M.T. Kata Kunci : Aspal Porus, Gradasi WAPA, Asbuton LGA, Marshall, Cantabro Loss, Permeabilitas, Binder Drain Down. Kerusakan jalan di Indonesia didominasi oleh air hujan yang menggenang. Genangan air dapat mengakibatkan melonggarkan ikatan antara agregat dengan aspal, untuk mengatasi hal tersebut perlu digunakan aspal porus gradasi WAPA sebagai tipe perkerasan yang dikembangkan pada lapis permukaan. Campuran aspal porus gradasi WAPA dirancang untuk memenuhi persyaratan untuk mengisi rongga dan menjamin permeabilitas dari kinerja aspal porus. Aspal porus memiliki kelemahan yaitu memiliki stabilitas rendah. Upaya untuk meningkatkan kinerja aspal porus, digunakan campuran asbuton yang memiliki nilai stabilitas tinggi dibanding aspal minyak. Salah satu jenis asbuton yang digunakan pada lapis permukaan adalah asbuton LGA. LGA memiliki kelebihan yaitu harga lebih ekonomis, meningkatkan nilai stabilitas, dan memiliki titik lembek tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bahan penyusun aspal porus, dan mendeskripsikan karakteristik aspal porus gradasi WAPA menggunakan asbuton LGA sebagai substitusi aspal penetrasi 60/70, ditinjau dari parameter marshall, cantabro loss, permeabilitas, dan binder drain down. Penelitian dilakukan secara eksperimental di laboratorium dengan kadar aspal 4%, 4.5%, 5%, 5.5%, dan 6% untuk mencari nilai kadar aspal optimum, kemudian di substitusi dengan kadar asbuton LGA sebesar 0%, 4%, 8%, 12%, dan 16% dari berat KAO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan campuran aspal porus yaitu agregat, filler, dan aspal telah memenuhi spesifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI). Hasil penelitian karakteristik campuran aspal porus dengan gradasi WAPA diperoleh kadar aspal optimum sebesar 5.25%. Pengaruh Substitusi LGA ditinjau dari karakteristik marshall memenuhi spesifikasi untuk nilai stabilitas, flow, dan VIM. Nilai stabilitas tertinggi pada kadar LGA 8% yaitu 690.58kg sedangkan terendah pada kadar LGA 0% sebesar 349.22%. Nilai flow tertinggi pada kadar LGA 12% sebesar 2.64 mm sedangkan nilai terendah pada kadar LGA 0% yaitu 1.66 mm. Nilai VIM tertinggi pada kadar LGA 0% sebesar 17.95% sedangkan terendah pada kadar LGA 16% sebesar 16.11%. Semakin tinggi kadar LGA yang di substitusi maka nilai permeabilitas semakin kecil karena rongga campuran ditutupi oleh aspal dan LGA, namun nilai permeabilitas masih memenuhi spesifikasi yang disyaratkan. Ditinjau dari parameter cantabro loss, seiring dengan penambahan kadar asbuton LGA nilai cantabro loss semakin menurun karena penambahan LGA dapat memperkuat ikatan antara aspal dengan agregat. Namun pada penelitian ini nilai cantabro loss yang memenuhi hanya pada kadar LGA 16% sebesar 20.55%. Pada hasil pengujian binder drain down, semakin tinggi kadar aspal asbuton LGA maka nilai drain down yang dihasilkan semakin rendah. Hal ini dikarenakan gradasi WAPA yang digunakan didominasi oleh agregat halus dengan ukuran saringan 9.5mm